Pilkada DKI Putaran 2, Gus Sholah Ingatkan Pentingnya Kerukunan

Reporter

Kamis, 6 April 2017 06:29 WIB

Sholahudin Wahid. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO, Jombang - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, KH Sholahudin Wahid meminta semua pihak bisa menjaga kerukunan beragama sehingga tercipta kedamaian.

Gus Sholah, sapaan akrab KH Sholahudin Wahid mengemukakan saat ini masyarakat sudah lelah. Mereka juga sadar apapun alasannya, tidak ada manfaat yang bisa diperoleh dari sebuah konflik. Salah satunya di Pilkada.

Fenomena Pilkada DKI harus disikapi dengan bijak sebagai sebuah pendidikan politik yang mencerahkan. "Bukan sebaliknya, malah larut dan ikut-ikutan mengadopsi pola-pola perilaku politik yang tidak baik," katanya saat peresmian cabang Pesantren Tebuireng di Maluku, dalam rilis yang diterima, Rabu 5 April 2017.

Baca: Kalah Dalam Survei, Ahok: Saya Masih Gubernur Sampai Oktober

Gus Sholah juga mengatakan, umat Islam memiliki kontribusi yang besar dan signifikan dalam proses tegak dan berdirinya NKRI pada berbagai aspek kehidupan, terutama dalam bidang pendidikan. "Pesantren dengan madrasahnya, sangat besar perannya meski tidak mendapatkan bantuan dari negara," tutur dia.

Gus Sholah juga mengkritik belum diterapkannya Pancasila secara penuh dalam kehidupan bernegara. "Kelima sila Pancasila memang belum sepenuhnya bisa dilaksanakan oleh negara, terutama sila kedua dan kelima tentang keadilan sosial, dengan sila ketiga sebagai resultannya," kata mantan Wakil Ketua Komnas HAM ini.

Di Maluku, Gus Sholah mengapresiasi berdirinya cabang Pesantren Tebuireng di Ambon. Ia berharap adanya pesantren itu, salah satunya demi meningkatkan persatuan bangsa.
Menurut dia, warga Maluku mengalami dan menjiwai makna penting persaudaraan dalam perbedaan. Bahkan, tingkat kerukunan di Maluku juga dinilai semakin membaik, setelah terlepas dari belenggu konflik bernuansa SARA belasan tahun silam.

Baca: Politikus Golkar: Ahok Pro Islam, Buktinya Ada KJP Khusus Santri

Gus Sholah berharap Maluku bisa tumbuh menjadi laboratorium kerukunan umat beraga, dengan keberhasilan kemajuannya saat ini. Ia juga berharap para pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama dapat ikut menjaga kondusivitas yang sudah berjalan baik.

"Semestinya Maluku sudah bisa jadi laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia," kata adik kandung Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Sementara itu, dengan berdirinya pesantren tersebut, hingga kini Pesantren Tebuireng telah memiliki 11 cabang yang tersebar di beberapa provinsi di Indonesia, baik Jawa Timur, Jawa Barat, Riau, Sulawesi Utara, hingga Sumatera Utara.

Baca: NU: Pisahkan Agama Dengan Pilkada DKI Jakarta

Sementara itu, Direktur Pendidikan Pesantren Tebuireng Kusnadi menambahkan, pendirian pesantren ini memang dilakukan karena ada wakaf tanah. Luas tanah tersebut hingga 2.500 meter persegi.

"Kiai Sholahudin berkenan menerima wakaf tanah ini untuk pendirian cabang Pesantren Tebuireng ke-11. Inisiator pendirian Pesantren Tebuireng Cabang Ambon ini adalah mantan Kepala Kanwil Kemenag Maluku HM Attamimy," katanya.

Baca: Rais Syuriah NU: Muslim Boleh Pilih Pemimpin Nonmuslim

Dalam acara tersebut, selain dihadiri Gus Sholah, juga dihadiri oleh Gubernur Maluku Said Assagaf, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Maluku Fesal Musaad itu serta sejumlah tamu undangan lainnya.

ANTARA


Berita terkait

Penurunan Stunting di Ambon Belum Signifikan

10 Januari 2024

Penurunan Stunting di Ambon Belum Signifikan

Anak yang memiliki status stunting kebanyakan pendatang, bukan penduduk asli kota Ambon

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas, Ini Kronologinya

1 Agustus 2023

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Diduga Aniaya Remaja hingga Tewas, Ini Kronologinya

Anak Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta diduga menganiaya seorang remaja hingga tewas. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata di Ambon Cocok untuk Healing

10 Maret 2023

6 Tempat Wisata di Ambon Cocok untuk Healing

Enam tempat wisata di Ambon untuk melepas penat

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya