Polisi Berfoto dengan 5 Mayat Begal, Ini Penjelasan Mabes Polri

Reporter

Rabu, 5 April 2017 17:49 WIB

Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung berpose dengan lima terduga pelaku begal yang tewas ditembak. Facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto, menjelaskan tentang sejumlah anggota polisi yang berfoto bersama lima mayat pelaku begal di Lampung.


Rikwanto mengatakan asal-muasal foto itu memang berawal dari banyak pembegalan di wilayah tersebut. Tim kepolisian yang sudah dibentuk untuk menangani kasus ini adalah Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 308 Polresta Bandar Lampung. Tekab 308 mendapatkan informasi mengenai lokasi pelaku yang diduga sering melakukan begal itu.

Baca juga:
Polisi Berfoto dengan 5 Begal yang Ditembak Mati Menuai Kecaman

Polisi lantas memburu mereka. Namun, menurut Rikwanto, pengepungan yang dilakukan polisi tidak berlangsung mulus. "Bahkan terjadi tembakan dan akhirnya terjadi baku tembak dan penyerangan terhadap petugas," ujar Rikwanto di depan Wisma Bhayangkari, Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Maret 2017.

Untuk menghindari serangan, petugas akhirnya melumpuhkan mereka dengan tembakan. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Polri Lampung, tapi lima orang itu meninggal di perjalanan. Setelah diperiksa di Unit Gawat Darurat, mereka dibawa ke kamar jenazah menggunakan mobil sekitar pukul 03.00.

Baca pula:
Buntut Polisi Foto dengan 5 Mayat Begal, Mabes Polri Turun Tangan

Menurut Rikwanto, kamar jenazah belum terbuka. Sementara darah terus menetes di mobil. Para polisi pun menurunkan para jenazah itu. "Di depan kamar jenazah itu ada taman, jadi ditaruh dulu di taman, di rerumputan," kata Rikwanto. "Jadi sebenarnya mereka dijejer bukan untuk foto-foto, melainkan untuk memudahkan pada waktu petugas datang dan dimasukkan ke kamar jenazah."

Pada waktu menunggu itu, seorang di antaranya mendekat ke mayat dan memotret. "Yang lain secara spontan, tidak ada yang koordinir, ikut-ikutan ambil foto. Akhirnya terjadilah sebuah foto yang disebarkan ke internal," kata Rikwanto. Foto itu awalnya beredar di grup WhatsApp secara internal. Entah siapa, kata dia, yang mengunggah foto itu ke media sosial. "Kami belum tahu ya. Itu yang sedang didalami oleh penyidik Profesi dan Pengamanan Polri," ujarnya.

Rikwanto mengatakan bagaimana pun proses penangkapan pelaku begal itu dan walau pun sebuah keberhasilan, tapi kalau foto itu ditampilkan, tetap tidak patut. "Karena kesannya bisa berbagai macam penilaian dari masyarakat baik negatif maupun positif," kata dia.

Menurut Rikwanto, kepolisian sudah meminta maaf kepada masyarakat, khususnya warga Lampung. "Kami akan melakukan tindakan kepada mereka yang ada di dalam foto tersebut. Tentunya terukur," ujarnya.

REZKI ALVIONITASARI


Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

1 hari lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

1 hari lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

4 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

4 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

4 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

5 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

5 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

5 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

6 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya