JK Sebut Pendiri Nahdlatul Wathan Layak Jadi Pahlawan Nasional  

Reporter

Rabu, 5 April 2017 15:31 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla di Hotel Bidakara, 31 Januari 2017, kepada media sempat menyinggung percakapan di WA yang diduga oleh Rizieq-Firza. ANGELINA ANJAR SAWITRI

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan ketokohan pendiri Nahdlatul Wathan, Tuan Guru KH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, tak kurang dari peran pahlawan nasional yang telah ditetapkan pemerintah.

JK mengatakan rumusan pahlawan nasional sebenarnya sederhana meski tidak mudah. Tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional adalah orang yang telah memberi tindakan yang dianggap heroik, sikap kepahlawanan, perbuatan nyata yang dapat dikenang, dan dialami sepanjang masa bagi masyarakat.

"Tentu kami semua merasakan apa yang dilakukan Tuan Guru KH Zainuddin," katanya, Rabu, 5 April 2017, saat membuka seminar nasional Nahdlatul Wathan di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur.

Baca: Tan Malaka Jadi Polemik, Kediri Minta Tes DNA pada Jenazah

Syarat lain bagi pemberian gelar pahlawan nasional adalah tidak tercela, mempunyai perjuangan yang menggerakkan masyarakat, konsistensi, dan sebagainya. JK meyakini Tuan Guru KH Zainuddin memenuhi kriteria pemberian gelar pahlawan nasional. Namun pemberian gelar sering terkendala dengan syarat administrasi.

"Artinya, data-datanya kadang-kadang tidak lengkap atau kesaksian. Nah, itu semua tertulis. Ada juga termasuk seminar ini, harus ada kelengkapannya," ujarnya.

JK menuturkan, dalam waktu 60 tahun belakangan, sudah banyak tokoh yang diberi gelar pahlawan nasional. Jumlahnya, kata JK, mencapai 169 orang, di antaranya dari Bali ada lima pahlawan nasional, NTT satu orang, dan Sulawesi Selatan 12 orang.

Baca juga: Hari Pahlawan: Kisah Pencarian Nasab Bung Tomo di Sumedang

"Yang paling banyak Jawa Timur. NTB minta maaf, baru diusulkan, padahal tentu perjuangan NTB tidak kurang dibanding daerah-daerah lain," ucapnya.

Menurut JK, telah banyak tokoh-tokoh Islam berlatar belakang organisasi berbeda, yang telah digelari pahlawan nasional. Misalnya, KH Ahmad Dahlan dan Buya Hamka dari Muhammadiyah, KH Hasyim Asy'ari, KH Wahab Chasbullah, KH Wahid Hasyim, KH As'ad Syamsul Arifin dari Nahdlatul Ulama, dan Muhammad Natsir dari Persatuan Islam. Namun, hingga kini, KH Zainuddin, pendiri Nahdlatul Wathan, belum mendapat gelar serupa.

"Saya yakin apa yang telah dilaksanakan Tuan Guru Maulana Syaikh Zainuddin tidak kurang dari apa yang telah dilakukan tokoh-tokoh Islam lain," tuturnya.

Tuan Guru Zainuddin adalah salah satu tokoh penggagas dan pengembang nasionalisme religius untuk kemerdekaan Indonesia. Dia menggagas nasionalisme religius melalui organisasi modern, Nahdlatul Wathan (kebangkitan bangsa) pada 1934 di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Seminar nasional dilakukan untuk menelusuri perjuangan Tuan Guru Zainuddin untuk kemerdekaan bangsa Indonesia dan penguatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

AMIRULLAH SUHADA

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

1 hari lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

10 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

13 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

21 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya