Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tan Malaka Jadi Polemik, Kediri Minta Tes DNA pada Jenazah

image-gnews
Tan Malaka. id.wikipedia.org
Tan Malaka. id.wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Kediri – Kepala Dinas Sosial Kabupaten Kediri Sugeng Waluyo mengatakan polemik keberadaan makam Tan Malaka di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, mengundang perhatian Kementerian Sosial. Senin, 9 Januari 2017  tim Direktorat Jenderal Kementerian Sosial diam-diam telah mendatangi makam tersebut untuk melakukan penelusuran.

“Tim Dirjen Kemensos ke makam tanpa pemberitahuan lebih dulu,” kata Sugeng kepada Tempo, Kamis 19 Januari 2017.

Sugeng baru dihubungi tim dari pusat setelah mereka memeriksa di lokasi makam Tan Malaka. Tim Kementerian Sosial, kata dia, akan melakukan kajian terlebih dahulu terkait makam tersebut sebelum mengeluarkan rekomendasi. Sebab kewenangan pengelolaan makam pahlawan berada di tangan Kementerian Sosial.

Sugeng sempat menyampaikan permintaan kepada tim Kemensos agar dilakukan tes deoxyribonucleic acid (DNA). Sebab tes DNA yang dilakukan sebelumnya oleh salah satu kerabat Tan Malaka bersama tim forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta pada 2009 tak pernah diungkapkan hasilnya. “Kami minta Kemensos melakukan tes DNA ulang agar ada kepastian,” kata Sugeng.

Sugeng yakin tes DNA bisa dilaksanakan. Sebab mengacu pada keberhasilan tes DNA terhadap sisa jasad Napoleon Bonaparte yang usianya jauh lebih tua, tes serupa terhadap Tan Malaka akan lebih mudah. Jika kemudian terbukti benar, maka Pemerintah Kabupaten Kediri akan mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Kementerian. Tes DNA, kata dia, juga untuk menghindari kemungkinan pengambilan jasad tersebut oleh tim delegasi penjemputan jasad Tan Malaka Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat.

Pengajar Sejarah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri, Taufik Al Amin, menilai perdebatan soal keaslian jasad Tan Malaka merupakan langkah yang kontraproduktif. Taufik meyakini penelusuran ilmiah yang dilakukan sejarawan Belanda Doktor Harry A. Poeze selama 30 tahun telah melalui metodologi dan data empiris yang kuat. “Terbukti selama ini tidak ada penelitian ilmiah yang lebih kuat dari dia,” kata Taufik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika tidak ada buku sejarah Tan Malaka yang ditulis Harry Poeze, peran pejuang asal Sumatera Barat itu akan lenyap dari catatan perjuangan Bangsa Indonesia. Apalagi pemerintah rezim Orde Baru sempat mengaburkan peran dan keberadaan Tan Malaka selama bertahun-tahun karena tudingan kiri dan paham komunis.

Taufik yang pernah memoderatori diskusi publik tentang Tan Malaka di kampus STAIN Kediri beberapa waktu lalu itu berharap Pemerintah Kabupaten Kediri tidak mundur lagi dengan memperdebatkan keaslian jenasah. Pemerintah Kediri, kata dia, haruskan bersikap tegas atas upaya pemindahan makam itu ke Limapuluh Kota.

Jika ingin mempertahankan, sebaiknya segera diterbitkan peraturan daerah atau upaya pelestarian dengan melibatkan peran masyarakat desa setempat. Kebesaran nama Tan Malaka sebagai tokoh besar Republik Indonesia, ujar dia, bisa berimbas positif jika dikelola menjadi obyek wisata sejarah.

Namun jika hendak melepas,  Pemerintah Kediri diminta tidak mengganjal niat  warga Sumatera Barat yang ingin memulangkan jasad leluhurnya tersebut. Apalagi selama bertahun-tahun keberadaan makam tersebut juga diabaikan begitu saja. Bahkan perbaikan makam dan pemberian identitas Tan Malaka sebagai Pahlawan Nasional di batu nisan dilakukan oleh keluarga Tan dari Jakarta tanpa campur tangan pemerintah daerah. “Sikap Pemerintah Kediri ambigu,” kata Taufik. 

HARI TRI WASONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

1 hari lalu

Mas Dhito Fokus Tuntaskan Periode Kepemimpinan di Kabupaten Kediri

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana yang digadang-gadang mencalonkan kembali sejauh ini masih fokus menuntaskan amanah hingga masa periodenya berakhir.


Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

4 hari lalu

Peserta mengikuti Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS formasi Kejaksaan di Kantor Pusat Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta, Kamis  9 November 2023. Pemerintah mulai Kamis 9 November melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2023 yang diikuti sebanyak 1.853.617 pelamar, sedangkan Seleksi Kompetensi bagi Calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (CPPPK) akan dilakukan pada Jumat 10 November. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Butuh Banyak Sumber Daya di Bidang Teknis, Kemensos Buka 40.839 Formasi ASN

Usulan Kemensos itu disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB), Abdullah Azwar Anas.


Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

5 hari lalu

Ketua Komite Festival Film Indonesia atau FFI 2021, Reza Rahadian saat menghadiri peluncuran FFI 2021 secara virtual pada Kamis, 15 Juli 2021. Dok. FFI 2021.
Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?


Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

7 hari lalu

Mas Dhito Ajak Masyarakat Sukseskan Pembangunan Infrastruktur di Kediri

Pemerintah Kabupaten Kediri saat ini tengah mengerjakan pembangunan stadion, revitalisasi pasar tradisional, serta akses penunjang ke Bandara Internasional Dhoho.


Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

13 hari lalu

Komponis Ismail Marzuki. Wikipedia
Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?


Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

17 hari lalu

Mas Dhito Pantau ATCS Pengurai Kemacetan Mudik Lebaran 2024

Simpang Mengkreng menjadi salah satu titik paling ramai setiap tahunnya sebelum dan setelah Idul Fitri.


Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

25 hari lalu

Pj Gubernur Jatim Kunjungi Bandara Dhoho Kediri

Bandara Internasional Dhoho tinggal menunggu perizinan penerbangan reguler.


Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

25 hari lalu

Mas Dhito dan Putra Sampoerna Foundation Bahas Boarding School

Semua pihak terkait di Kabupaten Kediri konsisten mengawal perkembangan SMA Dharma Wanita Boarding School.


Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

26 hari lalu

Usmar Ismail. Dok.Kemendikbud
Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.


Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

30 hari lalu

Mas Dhito Sampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Pemkab Kediri

Pada hasil paparan terlihat mayoritas indikator kinerja utama Pemerintah Kabupaten Kediri dicapai dengan kategori sangat baik.