Cegah Longsor Mirip Ponorogo,Punggung Gunung Wilis Dibangun Parit

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 4 April 2017 18:00 WIB

Warga melihat proses pencarian korban hilang tertimbun longsor di Desa Banaran, Ponorogo, Jawa Timur, 2 April 2017. Pencarian dibagi dalam tiga zona. ANTARA/Destyan Sujarwoko

TEMPO.CO, Trenggalek - BPBD Kabupaten Trenggalek memasang parit penahan di punggung Gunung Wilis buat mencegah bencana mirip longsor Ponorogo. Kepala BPBD Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Djoko Rusianto mengatakan kontur tanah di punggung Gunung Wilis memiliki kesamaan, yakni mudah retak.

Kondisi ini diketahui dari hasil penelitian ahli geologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atas permintaan Pemerintah Trenggalek. “Kontur tanah di wilayah kami sepertinya tak jauh beda dengan Ponorogo yang mudah retak,” kata Djoko kepada Tempo, Selasa 4 April 2017.
Baca : UGM Simpulkan 4 Faktor Dahsyatnya Longsor Ponorogo

Dia menjelaskan ancaman tanah retak yang mulai menimpa pemukiman warga sudah lebih dulu dialami warga di Kabupaten Trenggalek. Kawasan yang terdampak ini tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Panggul, Gandusari, dan Munjungan. Selain merusak badan jalan, tanah retak ini juga merusakkan rumah-rumah warga hingga tak lagi bisa ditempati.

Beruntung Pemerintah Trenggalek bergerak cepat dengan meminta bantuan ahli geologi dari UGM untuk meneliti kontur tanah dan upaya mitigasinya. Hasilnya, tim ini merekomendasikan pembuatan parit di atas kilometer 17 lereng Gunung Wilis untuk mencegah air masuk ke dalam tanah. Resapan air inilah yang akan memperparah retakan tanah dan memicu longsor. “Kami sudah buat parit-parit itu untuk mencegah longsor,” kata Djoko.

Upaya lain yang sedang dilakukan pemerintah selain memasang parit adalah menyiapkan relokasi untuk warga yang bermukim di daerah merah atau bahaya. Saat ini Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak masih membicarakan relokasi itu dengan Perhutani terkait proses tukar gulingnya. Pemerintah masih mencari lahan yang pas sebagai pengganti untuk Perhutani sebagai kawasan pemukiman baru.
Simak juga : Longsor Ponorogo, Cerita Pilu Ibu Muda Kehilangan 8 Anggota Famili

Namun demikian upaya relokasi ini, menurut Djoko, tak semudah membalik telapak tangan. Tak hanya soal menyediakan tempat baru untuk membangun rumah, pemerintah harus memikirkan lapangan pekerjaan bagi penduduk di tempat baru yang sebagian besar bercocok tanam.

Sementara menunggu proses relokasi berjalan, BPDB Trenggalek juga melengkapi kawasan-kawasan berbahaya itu dengan Early Warning System. Peralatan ini dipastikan berfungsi dengan baik dan akan memperingatkan warga jika akan terjadi bencana longsor. Sehingga proses evakuasi pun bisa segera dilakukan. “Kami punya tim teknis yang siap mengevakuasi dengan cepat,” kata Djoko.

Terpisah Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak berkomitmen untuk memindahkan populasi penduduknya yang berada di kawasan lereng pegunungan.

HARI TRI WASONO

Berita terkait

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

1 hari lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

7 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Curah Hujan Tinggi Penyebab Longsor di Garut, 3 Orang Tertimbun Ditemukan Meninggal

Selain korban jiwa, beberapa bangunan dan satu unit fasilitas beribah rusak berat akibat bencana longsor.

Baca Selengkapnya

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

8 hari lalu

Hujan Deras Sejak Kamis Sore, Tiga Warga Kabupaten Garut Tertimbun Longsor

Curah hujan tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, sejak Kamis sore. Tiga warga tertimbun longsor di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

14 hari lalu

Longsor dan Banjir di Wilayah Gunung Semeru: 3 Tewas, 17 Jembatan Rusak, Akses Lumajang-Malang Terputus

Bencana banjir dan longsor yang dipicu intensitas hujan yang tinggi di wilayah Gunung Semeru menimbulkan korban jiwa dan merusak sejumlah fasilitas

Baca Selengkapnya

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

18 hari lalu

Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

18 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

18 hari lalu

BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?

Baca Selengkapnya

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

19 hari lalu

Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

19 hari lalu

Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.

Baca Selengkapnya