Layar Komputer yang digunakan untuk ujian nasional berbasis Komputer (UNBK) menyala kembali setelah sebelumnya terjadi pemadaman listrik di Sekolah Menengah Atas Katolik Giovanni Kupang, NTT, 4 April 2016. Pemadaman listrik sempat terjadi di sekolah itu selama 10 menit sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan UN. ANTARA/Kornelis Kaha
TEMPO.CO, Kupang - Peserta ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya diikuti 10.714 siswa dari jumlah total murid yang mengikuti UN sebanyak 56.562 siswa tingkat sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK).
"Untuk UNBK, tidak semua sekolah telah menerapkan itu, karena ada sekolah yang masih menggunakan metode kertas dan pensil," kata pelaksana tugas (plt) Dinas Pendidikan NTT, Yohana Lisapaly, Senin, 3 April 2017.
Salah satu sekolah yang masih menggunakan kertas tulis dalam UN adalah SMAN 2 Kupang dengan jumlah siswa peserta ujian sebanyak 562. "Kami keterbatasan komputer, sehingga masih gunakan kertas tulis," ucap Kepala SMAN 2 Kupang Maxi Nggeolima kepada wartawan di sela- sela UN.
Walaupun memiliki keterbatasan komputer, menurut dia, pihaknya tetap melaksanakan UN karena para siswa telah siap mengikuti ujian. "Keterbatasan itu bukan alasan, jadi kami tetap menggelar UN," ujarnya.