Kasus Diksar Mapala UII, Polisi Buka Peluang Ada Tersangka Baru  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 1 April 2017 15:28 WIB

Peran pengganti tersangka memperagakan adegan kekerasan terhadap peserta pada rekonstruksi Diksar Mapala UNISI Universitas Islam Indonesia (UII) di desa Tlogodringo, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (13/3/2017). Sebanyak 55 adegan diperagakan tanpa kehadiran tersangka dalam rekonstruksi dugaan kekerasan saat Diksar Mapala UII yang menewaskan tiga orang peserta Muhammad Fadli, Syaits Asyam dan Ilham Nur Padmy Listia Adi. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Karanganyar masih terus mendalami kemungkinan bertambahnya jumlah tersangka dalam kasus tewasnya tiga peserta pendidikan dasar Mapala Universitas Islam Indonesia. Namun, mereka belum bisa memastikan kapan gelar perkara akan dilaksanakan.

"Hingga saat ini kami masih melakukan pendalaman," kata Wakapolres Karanganyar Komisaris Prawoko, Sabtu, 1 April 2017. Mereka baru akan melakukan gelar perkara jika bukti-bukti kuat sudah diperoleh.

Baca: Rekonstruksi Kasus Diksar Mapala UII Digelar Hari Ini

Hingga saat ini, polisi telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut. Mereka adalah Angga dan Wahyudi yang merupakan panitia diksar. Dalam kegiatan tersebut, mereka berdua bertugas sebagai pendamping regu V.

"Saat ini berkas untuk kedua tersangka sudah kami limpahkan kembali ke kejaksaan," katanya. Pada pertengahan Februari lalu, polisi sebenarnya juga telah menyerahkan berkas tersebut ke kejaksaan tapi dikembalikan lantaran masih belum lengkap.

Polres lantas berupaya melengkapi berkas pemeriksaan, termasuk dengan melakukan rekonstruksi. Kegiatan tersebut dilakukan di salah satu lokasi diksar di lereng Gunung Lawu, pertengahan Maret kemarin.

Simak: Siswa SMA Taruna Nusantara Tewas, Ada Jejak Darah di Pisau Dapur

Dalam rekonstruksi tersebut, kedua tersangka terlihat sering melakukan pukulan terhadap peserta diksar. Di beberapa adegan, terlihat pula panitia lain yang melakukan kekerasan serupa.

"Kami terus berupaya mencari bukti-buktinya," kata Prawoko. Salah satunya adalah hasil visum terhadap 14 peserta diksar yang sempat dirawat di Jogja International Hospital (JIH) setelah mengikuti kegiatan itu.

Sebelumnya, tiga peserta meninggal setelah mengikuti diksar mapala tersebut. Mereka adalah Muhammad Fadli, 20 tahun, dari Batam; Syaits Asyam (20) dari Sleman; dan Ilham Nurpadmy Listia Adi (20) dari Lombok Timur. Ketiganya adalah mahasiswa UII angkatan 2015.Pemeriksaan di Rumah Sakit Bethesda, Yogyakarta, menemukan sejumlah luka luar dan dalam pada tubuh almarhum Asyam dan Ilham.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

15 hari lalu

Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

17 hari lalu

Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

22 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

23 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

24 hari lalu

Penganiayaan Jurnalis oleh 3 Anggota TNI AL Dipicu Berita Penangkapan Kapal Pengangkut Minyak Milik Ditpolairud Polda Malut

Direktur Polairud Polda Malut membantah bahwa kapal pengangkut minyak milik mereka ditangkap KRI milik TNI AL. Berbuntut penganiayaan jurnalis.

Baca Selengkapnya

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

25 hari lalu

Pedagang Bensin Eceran di Bintaro Dibacok di Jalan, Diduga Persaingan Bisnis

Kapolsek memastikan polisi telah mengantongi identitas pelaku pembacokan di Bintaro Sektor 9 itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

28 hari lalu

Polisi Tangkap Tersangka Penganiayaan Anggota TNI di Bantargebang saat Naik Bus Tujuan Palembang

Aria Wira Raja tersangka penganiayaan anggota TNI hingga tewas di Bantargebang ditangkap saat hendak pulang ke Palembang.

Baca Selengkapnya

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

28 hari lalu

Culik dan Aniaya Maling Motor di Binjai, 6 Prajurit TNI Dituntut 6 Bulan Penjara

Perkara penganiayaan ini bermula dari video viral Sures yang mengaku diculik dan dianiaya enam prajurit TNI dari Yonif Raider 100/PS.

Baca Selengkapnya

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

29 hari lalu

Ketua LPM di Depok Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Pasutri Polisi, Korban Developer Nakal

Selain menganiaya Ketua LPM Bedahan Depok tersebut pasutri itu diduga juga memukul karyawan dan mengintimidasi istri Rizal.

Baca Selengkapnya

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

30 hari lalu

KKJ Desak KSAL Adili 3 Anggota TNI AL Pelaku Kekerasan terhadap Jurnalis di Maluku Utara

Tiba di pos, anggota TNI AL menginterogasi Sukandi soal berita yang dibuatnya.

Baca Selengkapnya