Manusia Dimakan Ular di Mamuju, Ahli Reptil: Ada Konflik Habitat

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 1 April 2017 06:25 WIB

Warga menangkap ular piton yang memakan Akbar secara utuh di kebun sawit, Desa Salubiro, Korossa, Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. AFP PHOTO/NASARUDDIN

TEMPO.CO, Jakarta - ahli herpetologi atau ahli soal ilmu reptil Universitas Brawijaya, Nia Kurniawan, menjelaskan bahwa dimakannya Muhammad Akbar, 27 tahun, oleh ular piton karena ada konflik habitat antara manusia dan ular.

Ular piton menelan Akbar, petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, Senin malam, 27 Maret 2017.

"Kalau menurut saya, habitat manusia dan ular itu bertemu. Sepertinya ularnya itu lapar, karena tidak biasa ular makan manusia," ucap Nia via telepon kepada Tempo, Jumat, 31 Maret 2017.

Baca: Manusia Dimakan Ular di Mamuju, Piton Sedang Mencari Mangsa

Menurut dia, hewan jenis piton itu merupakan pemalu dan tak agresif. Bahkan, kata Nia, habitat piton itu biasanya berada di goa-goa, bebatuan, dan pohon tinggi. "Tipenya itu di tempat tinggi kemudian ada mangsa lewat dia menjatuhkan diri," ucap dia.

Bahkan, dia menilai hutan di Sulawesi Selatan masih banyak makanan untuk para ular. "Tapi mungkin dia lapar, terus ada manusia, secara kalori cukup, yah dimakan," tuturnya.

Sehingga, ular piton tersebut tak memandang secara spesifik lagi untuk memakan manusia atau hewan di sekitarnya. Kendati demikian, dia melanjutkan, keluarnya ular sepanjang lebih-kurang sepuluh meter ini karena efek cuaca musim hujan. "Sepertinya karena air hujan, ular itu jatuh dari pepohonan dan keluar dari sarangnya."

Simak juga: Tak Hanya 1, Keluarga Ini Pergoki 24 Ular Berbisa di Rumah

Sebelumnya, ayah korban, Muhammad Ramli, 50 tahun, tak menduga anaknya tewas diterkam lalu ditelan seekor ular piton. Karena awalnya anaknya meninggalkan rumah menuju ke kebun untuk memanen sawit pada Ahad pagi, 26 Maret 2017, dan sempat kembali makan di siang hari.

"Pagi dia (Akbar) keluar rumah mau panen sawit. Tengah hari pulang, makan, baru kembali lagi. Setelah itu sudah tak tahu keberadaannya," tutur Ramli.

Setelah hilang sehari semalam, kata dia, ratusan warga berinisiatif untuk mencari anak saya. Dengan menyisir seluruh kebun sawit yang luasnya sekitar dua hektare. "Malam Selasa, warga pergi mencari anak saya, jam 22.00 Wita baru ditemukan," ucapnya.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

4 hari lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

5 hari lalu

UTBK SNBT 2024 di UB, Pengamanan Diperketat di Sejumlah Titik

Sebanyak 97 personil diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya.

Baca Selengkapnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

12 hari lalu

4 Anggota Polda Metro Jaya Kedapatan Nyabu, Berikut Kajian Kenapa Polisi Terjerat Pidana Narkoba

Polda Metro Jaya meringkus anggotanya yang menggunakan narkoba jenis sabu. Lantas, apa alasan umum ada polisi terlibat narkoba?

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

13 hari lalu

Universitas Brawijaya Sediakan Kuota 50 Persen untuk Seleksi Mandiri: Intip Jadwal, Ketentuan, Cara Pendaftaran

Universitas Brawijaya selalu diminati oleh calon mahasiswa baru, pun juga menyediakan jalur Seleksi Mandiri yang menggunakan seleksi nilai UTBK

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

14 hari lalu

Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.

Baca Selengkapnya

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

41 hari lalu

Universitas Brawijaya Terima 3.662 Mahasiswa Baru, Ini Progam Studi Paling Diminati

Universitas Brawijaya menerima 3.662 mahasiswa baru dari total 31.368 pendaftar lewat jalur SNBP.

Baca Selengkapnya

Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

50 hari lalu

Hasil Studi Ini Sebut Daging Ular Piton Paling Lestari Dibandingkan Ternak Lain

Studi mengukur pertumbuhan hampir 5000 ular piton jenis Malayopython reticulatus (sanca kembang) dan Python bivittatus (sanca Burma) selama setahun.

Baca Selengkapnya

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

5 Maret 2024

Guru Besar 21 PTN Berbadan Hukum Ungkapkan 10 Maklumat Kepemimpinan Membumi

Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kepemimpinan para guru besar dengan membumikan kepemimpinan akademik. Pimpinan Majelis Dewan Guru Besar PTNBH, Andi Pangerang Moenta mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan poin-poin penting untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan tinggi (Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat).

Baca Selengkapnya

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

8 Februari 2024

Guru Besar dan Sivitas Akademika Puluhan Kampus Bergerak Kritik Jokowi, Berikut Daftarnya

Guru besar dan sivitas akademika kampus bergerak kritik Jokowi kian meluas, berikut di antaranya puluhan daftar kampus.

Baca Selengkapnya

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

7 Februari 2024

Presiden Mahasiswa UB Minta Jokowi Tak Ulang Orde Baru: Dulu ABG, Jangan Sampai Kini ABI

Presiden Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya Satria Naufal Putra Andar, menyebut mahasiswa tak ragu nyatakan sikap ke Jokowi.

Baca Selengkapnya