TEMPO Interaktif, Madiun:Keikutsertaan mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP (Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan), Sutjipto dalam penjaringan calon Gubernur Jawa Timur, mendapat dukungan penuh Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDIP di seluruh Jawa Timur. Minggu (15/10), DPC PDIP se Eks-Kresidenan Madiun yang terdiri dari Kabuten/Kota Madiun, Ngawi, Ponorogo, Magetan dan Pacitan menggelar deklarasi pencalonan Sutijipto sebagai Gubernur Jatim di Hotel Kartika Madiun."Deklarasi dukungan atas pencalonan Pak Tjip (panggilan akrab Sutjipto) di Madiun ini menyusul deklarasi serupa yang telah dilakukan DPC PDIP di Eks Karesidenan Surabaya pada tanggal 2 Okotober lalu," kata Adi Sutarwijono, juru bicara tim sukses pemenangan Sutjipto, Minggu (15/10).Menurut Adi, setelah deklarasi di Madiun, selanjutnya akan disusul deklarasi dukungan DPC PDIP di wilayah Eks Karesidenan Kediri yang meliputi Kabupaten/Kota Kediri, Blitar, Nganjuk, Tulungagung dan Trenggalek. Deklrasi akan dilakukan di makam Bung Karno di Desa Bendo Geit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar pada tanggal 20 Oktober mandatang.Usai Lebaran, deklarasi dukungan terhadap Pak Tjip akan dilakukan DPC PDIP Madura yang meliputi, Kabupaten Bangkalan, Sampang Pamekasan dan Sumenep. Disusul DPC PDIP wilayah eks Karesidenan Bojonegoro yang meliputi Kabupaten/Kota Bojonegoro, Tuban dan Lamongan."Sejauh ini semuanya sudah fiks, tinggal pelaksanaannya saja. Bagi PDIP di Jawa Timur nama Pak Tjip sudah sangat merakyat dan populer, sehingga sudah tidak ada kendala lagi tentang visi dan misi karena semua warga PDIP di Jawa Timur sudah tahu kinerja Pak Tjip selama ini hingga mendampingi Ibu Megawati di pucuk pimpinan partai," kata Adi Sutarwijono.Mutlaknya dukungan kader PDIP terhadap Pak Tjip tampaknya bakal menutup spekulasi yang berkembang terkait dukungan PDIP terhadap Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Soekarwo yang juga ikut mencalonkan diri sebagai gubernur melalui PDIP.Sementara nama Bupati Kediri, Sutrisno yang disebut-sebut juga bakal maju mencalonkan diri sebagai gubernur lewat PDIP tampaknya batal. Karena dia tidak turut mengambil formulir penjaringan pencalonan gubernur di PDIP, seperti dilakukan Sutjipto dan Soekarwo.DWIDJO U. MAKSUM