Jokowi Pertimbangkan Moratorium Hukuman Mati, Ini Kata Yasonna

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 29 Maret 2017 21:06 WIB

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly saat wawancara khusus dengan tim Majalah TEMPO. TEMPO/Ridian Eka Saputra

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonnan Laoly merespon pernyataan Presiden Joko Widodo kepada kantor berita AFP (Agence France-Presse) yang membuka kemungkinan moratorium hukuman mati. Kepada awak media, Yasonna menyampaikan bahwa pemerintah mengupayakan jalan tengah terkait hukuman tersebut.

"Karena begini, di Indonesia, masih ada orang yang mendukung hukuman mati, ada orang yang oposisi hukuman mati. Jadi, kami (pemerintah) cari jalan tengah," ujar Yasonna saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu, 29 Maret 2017.
Baca : Pemindahan Napi ke Nusakambangan Terkait Rencana Hukuman Mati?

Dalam pernyataannya kepada AFP, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dirinya akan memoratorium hukuman mati dengan satu syarat. Adapun syarat yang diajukan Presiden Joko Widodo adalah apabila publik menghendaki ia untuk melakukan hal tersebut.

Yasonna menngaku sudah mendengar pernyataan tersebut. Namun, ia belum bisa memastikan apakah benar hukuman mati akan dimoratorium atau tidak.

Apa yang bisa ia katakan saat ini adalah pemerintah mengupayakan hukuman mati untuk menjadi hukuman alternatif saja sebagai jalan tengah pada rencana RUU KUHP. Sederhananya, seseorang yang divonis hukuman mati masih bisa dirubah hukumannya berdasarkan ukuran-ukuran tertentu.

Misalnya, kata Yasonna, terpidana menjalani dulu hukuman 10 tahun sebelum kemudian diputuskan apakah akan tetap dihukum mati atau tidak. Hal itu berbeda dengan situasi sekarang di mana hukuman mati adalah hukuman pokok sehingga tidak bisa diubah.
Simak juga : Sidang Ahok, Ahli Bahasa : Fokusnya Bukan pada Al Maidah, tapi...

"Setelah 10 tahun, misalnya, dia berkelakukan baik, ada pertobatan, itu bisa diubah hukuman matinya. Nanti akan kami buat aturannya. Dibuka ruang itu," ujar Yasonna

Yasonna mengklaim opsi hukuman mati sebagai hukuman alternatif itu mendapat banyak dukungan, bahkan dari Presiden Joko Widodo sekalipun. Oleh karenanya, ia optimis hal itu akan disetujui dalam waktu dekat dalam proses di Dewan Perwakilan Rakyat,

"Ini sudah hampir disetujui. Kalau bisa, disahkan rencana UU ini pada bulan lima. Teman-teman Komisi III sangat cepat kerjanya," ujarnya.

Ditanyai apakah pelaksanaan hukuman mati juga perlu diubah ke depannya, Yasonna tidak menutup kemungkinan itu. "Saya juga berpikir begitu, pelaksanaan hukuman mati barangkali perlu diubah, jangan lagi ditembak," ujar Yasonna yang ingin orang yang dihukum mati adalah mereka yang benar-benar pantas dihukum mati.

ISTMAN MP

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

9 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

28 menit lalu

Ditunggu Setengah Jam untuk Wawancara Cegat, Jokowi: Besok Aja

Presiden Jokowi nge-prank jurnalis yang sudah menuggu sekitar setengah jam untuk sesi wawancara cegat atau doorstop.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

3 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

4 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

19 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

23 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya