Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh (dps.gapura.go.id)
TEMPO.CO, Banda Aceh - Pesawat militer Amerika Serikat jenis Boeing 707 yang terpaksa mendarat darurat, karena kerusakan mesin, di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh Besar kini dalam pengawasan TNI AU.
"Sudah koordinasi dengan Kedutaan Besar AS, pesawat sedang menunggu kedatangan tim mereka untuk memperbaiki," kata Kolonel Pnb Suliono, Komandan Landasan Udara TNI AU Iskandar Muda, Sabtu 25 Maret 2017. Baca : Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Aceh, 8 Kru Tanpa Paspor
Menurutnya, pesawat itu mengalamai kerusakan pada Jumat 24 Maret 2017, saat terbang dari Pangkalan Militer AS, Pulau Diego Garcia di Samudera Hindia hendak menuju Bandara Haneda, Jepang.
Pada siang hari, pesawat meminta izin mendarat melalui pusat kontrol Bandara SIM. Setelah diberi izin, pesawat mendarat. "Karena kerusakan salah satu mesinnya, nomor 4," katanya.
Pesawat itu membawa 20 personel militer termasuk kru dan pilot. Mereka saat ini, sebagian diinapkan di salah satu hotel di Banda Aceh dan sebagian lagi menunggu di pesawat. Mereka dikawal oleh aparat TNI AU maupun pihak dari Imigrasi Aceh.
Suliono mengakui belum tahu pasti sampai kapan pesawat militer AS itu berada di Aceh, karena hanya tim teknis mereka yang mengetahui kerusakan dan lamanya perbaikan.
Selama di Aceh, pengamanan personel maupun pesawat tersebut di bawah kewenangan TNI AU. "Mereka kita kawal dan difasilitasi," ujarnya. ***