Aksi Solidaritas Petani Kendeng, Gusdurian Tahlilan untuk Patmi

Reporter

Jumat, 24 Maret 2017 09:58 WIB

Seorang jamaah berdoa diantara ribuan Jemaah Nahdatul Ulama serta Gusdurian dalam Haul Gus Dur ke-4 di Pondok Pesantren Ciganjur, Yayasan Wahid Hasyim (28/12). TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Yogyakarta - Santri pencinta mendiang Abdurrahman Wahid alias Gus Dur yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian memanjatkan doa. Mereka berdoa untuk Patmi, 48 tahun, petani Kendeng yang meninggal karena serangan jantung pada aksi #DipasungSemen2 di Jakarta. Ibu dua anak itu berjuang menolak pendirian pabrik semen PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah.

Surat Yasin dan ayat suci Al Quran mereka lantunkan ketika hujan turun. Sebagian peserta tahlilan itu yang merupakan anak-anak muda duduk bersila di kantor Jaringan Gusdurian di Jalan Timoho, Yogyakarta, Rabu malam, 22 Maret 2017. Mereka memberi nama Tahlil untuk Keadilan. "Tahlilan ini bagian dari solidaritas terhadap perempuan penjaga bumi," kata santri Gusdur, Anisa Nur Nia Rahma.

Baca juga:
Aksi Solidaritas Petani Kendeng, Bandung Lautan Doa

Tahlilan itu tak hanya diikuti santri laki-laki dan perempuan dari Jaringan Gusdurian. Mereka menghimpun solidaritas dari kalangan mahasiswa, aktivis peduli lingkungan, aktivis keberagaman, dan seniman. Peserta yang datang pun dari kalangan yang beragama non-muslim. Sejumlah perempuan yang tidak berjilbab juga dibolehkan untuk ikut berdoa bersama.

Mereka yang datang di antaranya aktvis dan warga Kampung Miliran Yogyakarta, Dodok Putra Bangsa. Dodok dikenal aktif dalam gerakan Jogja Ora Didol, gerakan yang menolak masifnya pembangunan hotel di Yogyakarta sehingga membuat sumur-sumur penduduk menjadi kering. Ada pula Koordinator Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika atau ANBTI DIY, Agnes Dwi Rusjiati.

Baca pula:
Aksi Semen Kaki Disebut Membahayakan, Ini Tanggapan Kontras

Anisa mengatakan tahlil di Yogyakarta berlangsung tujuh hari berturut-turut. Mereka mengundang semua kalangan untuk ikut mendoakan Patmi.Mereka memposting acara tahlil di media massa seperti facebook dan twitter. Acara itu bergambar Patmi, yang sedang menyemen kakinya bersama perempuan petani kendengan lainnya di depan Istana Negara. Selain di Yogyakarta, tahlilan Jaringan Gusdurian juga banyak digelar di sejumlah daerah. Di antaranya di Bojonegoro, Jawa Timur dan Kalimantan Timur.

Dalam twitter, Jaringan Gusdurian mengutip Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid. Anak dari Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu berkata ya tiap penguasa punya prioritas pembangunan, memang selalu ada yang dikorbankan. Tapi prinsip keadilan, kemanusiaan, dan non-penindasan harus!

Setelah berdoa, mereka menggelar diskusi tentang persoalan eksploitasi lingkungan yang terjadi di Pegunungan Kendeng maupun Yogyakarta. Mereka mengobrol santai, lesehan sembari makan nasi kucing (nasi berukuran mini) angkringan.

Aktivis Jogja Ora Didol, Dodok Putra Bangsa, mengatakan Yogyakarta juga punya persoalan serupa dengan Kendeng. Misalnya proyek pembangunan Bandar Udara Internasional di Kulon Progo yang berdampak bagi kelangsungan hidup petani Kulon Progo. Selain itu, Yogyakarta juga digempur pembangunan hotel. "Saya menyesalkan banyak pakar atau pengamat di kampus yang justru pro-industri maupun kalangan yang eksploitatif terhadap alam," kata Dodok.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

24 hari lalu

Kilas Balik 23 Tahun Lalu Presiden Gus Dur Tetapkan Hari Raya Imlek Sebagai Hari Libur

Keputusan 23 tahun lalu ini merupakan sebuah keputusan revolusioner Gus Dur mengingat di Orde Baru, perayaan Imlek di tempat-tempat umum dilarang.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya