Dukung Petani Kendeng, Mahasiswa Bertopeng Ganjar Mengecor Kaki  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 23 Maret 2017 16:01 WIB

Aktivis KontraS dan LBH melakukan aksi pasung kaki jilid II sebagai bentuk solidaritas terhadap wafatnya Ibu Patmi, petani Pegunungan Kendeng, di depan Istana Merdeka, Jakarta, 22 Maret 2017. Patmi meinggal saat mengikuti aksi pasung kaki dengan semen demi menolak pembangunan pabrik semen milik PT Semen Indonesia di kawasan Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Malang - Sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Malang Peduli Kendeng berunjuk rasa di depan Balai Kota Malang, Kamis, 23 Maret 2017. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghentikan operasional pabrik semen di Kendeng, Rembang, Jawa Tengah.

Aliansi itu terdiri atas 30 organisasi kemahasiswaan dan aktivis lingkungan. Mereka menilai pembangunan pabrik semen akan mengancam kehidupan petani Kendeng karena menggantungkan hidup dengan bertani. "Jika pabrik semen dibangun, sumber air habis, petani kehilangan mata pencaharian," kata koordinator aksi, Mohamad Iqbal.

Baca: Patmi, Petani Kendeng Peserta Aksi Dipasung Semen Meninggal


Dalam aksinya, sebagian dari mereka mengenakan pakaian serbahitam sebagai bentuk dan simbol berkabung setelah salah petani Kendeng yang beraksi di Istana, Patmi, meninggal. Sedangkan sebagian lain membawa payung hitam dan menggelar aksi teatrikal.

Dalam aksi teatrikalnya, peserta aksi mengenakan topeng bergambang Ganjar Pranowo. Mereka menggambarkan dua tangan dan kakinya dicor atau terbelenggu kepentingan investor. Mereka juga membawa foto berbingkai berisi foto Patmi dan Salim Kancil, petani Lumajang yang terbunuh setelah menolak tambang pasir besi di daerahnya.

Mereka juga membawa aneka poster dan spanduk yang bertuliskan "Kendeng lestari melawan semen", "Tanah habis di negeri agraris", "Kami nesu karena negara bisu", "Rakyat menderita di atas tanah subur", dan "Tolak pabrik semen".

Simak: Polemik Semen Rembang, Direktur PT Semen Indonesia Bicara Ini


"Tambang hanya merusak lingkungan, merampas tanah rakyat, hanya menguntungkan investor," ujarnya. Mereka juga menggalang donasi untuk petani Kendeng. Sejumlah peserta aksi mengedarkan kardus untuk menampung donasi peserta aksi.

Dana yang terkumpul akan disalurkan untuk petani Kendeng. Masyarakat Malang antusias menyalurkan bantuan. Donasi juga bisa disalurkan melalui rekening relawan Aliansi Peduli Petani Kendeng.

EKO WIDIANTO




Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

30 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

30 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

51 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

58 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya