Polri Masih Ragu, Apakah Bachrumsyah Sudah Benar-benar Tewas?  

Reporter

Kamis, 23 Maret 2017 14:28 WIB

Bachrumsyah, tersangka teroris Indonesia. youtube.com

TEMPO.CO, Bangkok- Wakapolri Komisaris Jenderal Syafruddin menyampaikan bahwa kabar pentolan kelompok teror ISIS asal Indonesia, Bachrumsyah, tewas dalam serangan bunuh diri di Suriah belum bisa dipastikan. Sebab, katanya, proses identifikasi jenazah belum tuntas

"Kematian Bachrumsyah belum bisa dipastikan karena kondisi Suriah tak kondusif untuk melakukan identifikasi," ujar Syafruddin saat dicegat awak media di Thailand, Rabu, 22 Maret 2017.

Baca juga:
Bachrumsyah Tewas, Polri: Otoritas Suriah Masih Identifikasi

Kabar tewasnya Bahrumsyah awalnya beredar dari kantor media asal timur tengah, Al-Masdar News. Al Masdar menyebut Bahrumsyah tewas dalam serangan bunuh kepada Pasukan Suriah di Palmyra yang gagal. Sebabnya, bom yang dibawa Bahrumsyah meledak lebih dulu sebelum sampai ke tujuan.

ISIS sempat mengkonfirmasi Bachrumsyah tewas lewat sosial media mereka. Namun, mereka mengklaim serangan tokoh yang terkenal karena mengundang WNI untuk bergabung ke ISIS tersebut mengenai sasaran.

Baca pula:
Ternyata Bukan Bachrumsyah yang Tewas Bom Bunuh Diri


Syafruddin menjelaskan, identifikasi terhadap jenazah yang diduga Bahrumsyah sulit dilakukan di Suriah karena nyaris tak ada alat uji medis di sana. Padahal, untuk memastikan identitas sebuah jenazah, dibutuhkan tes mendalam seperti tes DNA.

Untuk saat ini, kata Syafruddin, dirinya lebih memilih untuk skeptis dahulu atas kabar meninggalnya Bachrumsyah. Lagipula, investigasi mendalam masih berjalan hingga sekarang.

Silakan baca:
Bachrumsyah Disebut Tewas, Ini Respons Kementerian Luar Negeri


"Kami terus berkoordinasi dengan pihak Turki serta Suriah. Informasi yang kami terima, posisi Bachrumsyah memang di Suriah (saat serangan berlangsung)," ujar Syafruddin mengakhiri.

Sebagai catatan, Bachrumsyah dikabarkan dipilih langsung oleh pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi untuk memimpin Katibah Nusantara, unit pasukan asal Nusantara yang berperang di Raqqa, Suriah.

Sebelum berangkat ke Timur Tengah, 2014 lalu, dia sempat memimpin kelompok teror Mujahidin Indonesia Barat merupakan jaringan Pro Isis. Beberapa kompatriotnya yang juga tak kalah terkenal adalah Bahrum Naim, Abu Jandal, dan Aman Abdurrahman.

Bahrun Naim, sebagaimana diketaui, adalah orang yang disebut Kepolisian mengotaki serangan di Thamrin, Jakarta, awal 2016 lalu. Sementara Abu Jandal adalah orang yang menantang TNI/Polri melalui video propaganda pada 2015.

ISTMAN MP


Video Terkait: Teror di London, 5 Tewas dan Puluhan Orang Terluka

Berita terkait

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

6 jam lalu

Badan Bank Tanah dan Polri Teken MoU Sinergitas Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Badan Bank Tanah menandatangani nota kesepahaman dengan Kepolisian tentang sinergi pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pengelolaan tanah.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

7 jam lalu

Pengamat Nilai Polisi Berantas Judi Online Tak Sentuh Bandar Level Atas

Pengamat kepolisian mengatakan problem pemberantasan judi online beberapa waktu lalu marak penangkapan tapi tak sentuh akar masalah.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

8 jam lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

3 hari lalu

TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

3 hari lalu

Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.

Baca Selengkapnya

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

3 hari lalu

Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

4 hari lalu

Mengenal Tugas Puslabfor Polri, Jenis Investigasi dan Fungsi yang Dilakukannya

Puslabfor Polri melakukan investigasi kebakaran di Mampang, Jakarta yang mengakibatkan 7 lorban meninggal. Apa saja tugas Puslabfor?

Baca Selengkapnya

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

4 hari lalu

Cara Perpanjang SKCK 2024 Lewat Aplikasi Presisi Polri dan Biayanya

Tata cara perpanjang SKCK 2024 secara online bisa dilakukan melalui aplikasi PRESISI POLRI Super App. Ketahui syarat dan biaya terbarunya.

Baca Selengkapnya

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

4 hari lalu

Buka Rakernis di Surabaya, Kadiv Humas Polri: Kepercayaan Masyarakat adalah Harga Mati

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho mengatakan, ke depan bakal banyak tantangan yang akan dihadapi polisi dan masyarakat.

Baca Selengkapnya

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

5 hari lalu

Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.

Baca Selengkapnya