BMKG Sebut Ancaman Bencana Masih Tinggi Jelang Kemarau  

Reporter

Kamis, 23 Maret 2017 09:31 WIB

Ilustrasi hujan. REUTERS/Dinuka Liyanawatte

TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta meminta masyarakat di wilayah DI Yogyakarta dan sekitarnya, yang April mendatang memasuki musim kemarau, mewaspadai perubahan musim atau pancaroba.

"Menjelang kemarau, curah hujan untuk Maret masih termasuk kategori sedang hingga tinggi dengan jumlah berkisar 201-400 milimeter per bulan," ujar Koordinator Pos Klimatologi BMKG Yogyakarta, Joko Budiyono, Rabu, 22 Maret 2017.

Baca juga:
Hujan Lebat Hingga April, Jawa Barat Antisipasi Dini Bencana Alam

Joko menuturkan, akibat adanya tekanan udara rendah di selatan Pulau Timor, muncul pola angin konvergen (area pertemuan angin) di atas Pulau Jawa yang memicu intensitas hujan terus meningkat pada akhir Maret. Meski demikian, menurut Joko, curah hujan pada Maret masih lebih rendah dibanding Februari 2017, di mana kategorinya sangat tinggi dengan jumlah curah hujan mencapai 300-500 milimeter per bulan.

"Dibanding Februari, memang ada penurunan saat ini curah hujannya," ujar Joko. BMKG mengimbau, sebelum memasuki awal musim kemarau April, akan terjadi masa pancaroba. Pancaroba, selain menyebabkan potensi hujan sedang-lebat, berpotensi menyebabkan petir dan angin kencang dengan durasi singkat saat sore menjelang malam hari.

Baca pula:
Kerugian Material Bencana Limapuluh Kota Capai Rp 252932 Miliar

Manajer Pusat Pengendali Operasi Badan Penanggulangan Bencana DIY Danang Samsurizal mengatakan bencana yang terjadi akibat angin kencang dan hujan hampir semalaman pada Selasa, 21 Maret 2017, terjadi merata khususnya di empat kabupaten/kota DIY.

"Hujan disertai angin kencang pada Selasa kemarin, 21 Maret 2017, menyebabkan pohon tumbang, longsor, dan banjir (genangan) di sejumlah titik di Kabupaten Sleman, Kulon Progo Bantul, dan Kota Yogyakarta," ujar Danang.

Dampak paling parah terjadi di Kota Yogyakarta, meliputi meluapnya Sungai Gajahwong dengan ketinggian dari normal 260 sentimeter (di wilayah Kampung Pandeyan) dan meluap menggenangi rumah warga di Kampung Pandeyan dan Balerejo Kecamatan Umbulharjo. Air Sungai Buntung juga meluap dengan kenaikan 300 sentimeter (di Kampung Tegalrejo) dan menggenangi rumah warga di Kampung Kricak dan Karangwaru.

Sungai Belikdengan juga meluap dengan kenaikan dari normal setinggi 220 sentimeter (di Kampung Sagan) dan menggenangi rumah warga di Kampung Terban. Air Sungai Belik juga meluap menggenangi Jalan Batikan.

Tak hanya itu, air di Sungai Winongo ikut meluap dengan ketinggian dari normal 140 sentimeter (di Kampung Sindurejan). Sedangkan di Kali Code air terpantau naik dari normal 140 sentimeter (di Kampung Jetisharjo). Total rumah warga di Kota Yogyakarta yang terendam banjir tercatat 36 unit.

Sedangkan di Kabupaten Sleman, BPBD DIY mencatat dampak angin kencang terjadi di lima titik, tanah longsor tiga titik, banjir satu titik, jaringan listrik putus satu titik, akses jalan tertutup 1 titik, dan mobil rusak tertimpa pohon 1 unit. Sedangkan di Kabupaten Bantul dampak angin kencang terjadi di 1 titik, tanah longsor 1 titik, dan akses jalan tertutup 1 titik.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

2 jam lalu

Gempa Magnitudo 4,7 Guncang Boalemo Gorontalo, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa tersebut dirasakan di Kabupaten Boalemo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kota Gorontalo hingga Kabupaten Pohuwato.

Baca Selengkapnya

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

9 jam lalu

BMKG: Mayoritas Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Potensi hujan sedang hingga hujan lebat disertai petir dan angin kencang dipengaruhi oleh Madden Julian Oscillation.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

10 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

11 jam lalu

BMKG Prakirakan Sebagian Jakarta Diguyur Hujan Sabtu Pagi hingga Malam

Pada siang hari seluruh wilayah Jakarta dan Kepulauan Seribu diguyur hujan dengan intensitas ringan dan sedang.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

23 jam lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

1 hari lalu

BMKG Identifikasi Tiga Sesar Aktif di Sekitar Ibu Kota Nusantara: Maratua, Mangkalihat dan Paternoster

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan beberapa sesar atau patahan di sekitar Ibu Kota Nusantara tampak masih aktif.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

1 hari lalu

BMKG Prakirakan Semua Wilayah Jakarta Hujan Ringan Siang Ini

BMKG memprakirakan cuaca Jakarta hari ini, Jumat 26 April 2024, berawan dan hujan ringan.

Baca Selengkapnya

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

2 hari lalu

Benarkah IKN Bebas dari Sesar Gempa Aktif? Penelitinya Harapkan Riset Lanjutan

Peneliti sesar gempa aktif di IKN berharap bisa kembali dan lakukan riset lanjutan. Data BMKG juga sebut potensi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya