Hari Air Sedunia, PDAM Sulit Capai Bandung Timur, Barat, Selatan

Rabu, 22 Maret 2017 19:40 WIB

Penyaringan air PDAM. TEMPO/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Bandung - Akses terhadap air bersih masih menjadi persoalan klasik bagi masyarakat perkotaan. Seperti warga Kota Bandung yang mengeluhkan pelayanan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening. Berbagai keluhan itu seperti pasokan air yang kecil dan tak lancar hingga air yang hanya mengucur pada dinihari.

"Kalaupun ada keluar, ngocornya cuma sebesar lidi," kata Arie Nugraha warga perumahan di daerah Ujung Berung, Bandung timur yang mengomentari instalasi PDAM yang sudah terpasang di rumhanya selama 12 tahun.

Baca juga: Hari Air Sedunia, Separuh Warga Jakarta Tak Nikmati Air Bersih

Sehari-hari, Arie dan tetangganya mengandalkan air tanah yang disedot dengan mesin pompa. Namun airnya berwarna kuning. "Airnya merusak pakaian dan nggak layak diminum," ujarnya, Rabu, 15 Maret 2017.

Nasib yang sama dialami Sukarno, di komplek perumahan Jalan Terusan Buah Batu, Cipagalo, Kota Bandung selatan. Lebih parahnya lagi, jaringan PDAM belum menjangkau daerah itu. Sebagai gantinya, warga kompleks menjadi pelanggan sumur artesis.

Tapi air dari sumur artesis warnanya keruh kekuningan karena tingginya zat besi. Seperti air gambut, residu air juga meninggalkan endapan dan mengotorkan ember atau bak. Air kuning itu dipakai buat mandi, cuci, kakus, juga mencuci kendaraan. "Buat masak dan minum pakai air galon," katanya, Kamis, 16 Maret 2017.

Bukan hanya wilayah Bandung timur dan selatan, kawasan barat pun mengalami masalah pasokan air PDAM. Arie mengaku, orang tuanya yang tinggal di sekitar Jalan Jatayu, Kota Bandung, harus meronda untuk menunggu air yang hanya mengalir pada pukul 01.00 dinihari.

Simak pula: Hari Air Sedunia: 1 dari 4 Anak Hadapi Kelangkaan Air pada 2040

Setengah jam sebelumnya sudah harus siap membuka keran. “Kalau telat memble. Selama 28 tahun tinggal di sana tidak ada perubahan,” ujarnya.

Direktur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengakui, air baku selama ini sulit meluncur ke wilayah selatan, timur, dan barat Kota Bandung. “Karena jaraknya cukup jauh dari instalasi pengolahan air di sini, sudah keburu dipakai orang lain sebelum sampai ke sana,” kata dia di kantornya, 16 Maret 2017. Tempat pengolahan air PDAM dan kantor pusatnya terletak di Jalan Badak Singa, daerah utara Bandung.

Jumlah pelanggan air PDAM Kota Bandung kini tercatat 156.766 orang. Menurut Sonny, jumlah sebanyak itu telah menjangkau 72 persen dari jumlah penduduk, misalnya 2,4 juta orang pada 2015. “Itu pun mengalirnya tidak 24 jam. Ada yang 12 jam, 4 jam, bahkan ada yang masih dua hari sekali,” kata dia.

Adapun tingkat kebocoran air baku PDAM masih cukup tinggi, lebih dari 40 persen. Kebocoran itu utamanya akibat pipa pecah karena umurnya telah 25 tahun lebih sehingga rapuh.

Lihat pula: Kementerian PUPR Prioritaskan Air Baku di Pulau Terluar

PDAM Tirtawening Kota Bandung, memiliki puluhan sumber air, dari sungai, mata air, juga sumur artesis. Namun begitu, jumlah total debit airnya belum memadai hingga ratusan pelanggan baru tiap bulan harus antre menunggu giliran.

Tahun ini, PDAM Kota Bandung mulai melakukan studi kelayakan pada semester pertama untuk membangun enam instalasi pengolahan air (IPA) skala kecil. Lelang proyek ditargetkan pada semester kedua.

Tujuan IPA itu, kata Sonny, untuk meningkatkan kualitas layanan ke pelanggan lama sekaligus menambah pelanggan baru. Sumber airnya berasal dari beberapa sungai terdekat seperti Cikapundung di daerah Antapani, dan Citepus, serta Cinambo.

Diperkirakan debit air yang bisa diperoleh PDAM berkisar 20-60 liter per detik. Dengan angka rata-rata 40 liter per detik, olahan air baku tersebut bisa digunakan bagi 4.000 pelanggan. “Target tahun ini harus di atas 20 ribu pelanggan baru,” katanya.

PDAM Tirtawening Kota Bandung, saat ini juga menjalin kerjasama bisnis dengan Perusahaan Daerah Tirta Jawa Barat untuk memasok tambahan debit air sebanyak 200 liter per detik. “Secara teori, air sebanyak 1 liter per detik bisa untuk 100 pelanggan,” kata Sonny.

Menurut dia, debit air yang diolah PDAM sejauh ini belum konstan dan stabil. Pengaruh musim kemarau yang panjang lebih dari enam bulan misalnya, menurunkan pasokan air hingga sekitar 50 persen.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

10 menit lalu

Rencana Jalan Braga Bandung Bebas Kendaraan saat Akhir Pekan Dibayangi Masalah

Pemerintah Kota Bandung ingin menghidupkan kembali Jalan Braga yang menjadi ikon kota sebagai tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya