Pungli Pelabuhan, 1.270 Buruh Komura yang Bubar Kini Menganggur

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Rabu, 22 Maret 2017 19:33 WIB

Kepala Polda Kaltim Ispektur Jenderal Safaruddin membeber barang bukti berupa uang pecahan R p100 ribu senilai Rp 6,1 miliar dalan operasi tangkap tangan di Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Samudera Sejahtera (Komura), Pelabuhan Samudera dan Terminal Peti Kemas Samarinda, 17 maret 2017. FIRMAN HIDAYAT/SAPRI MAULANA

TEMPO.CO, Samarinda - Sekitar 1.270 buruh anggota Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) Samudera Sejahtera (Komura) tak lagi bekerja. Kantor Komura yang terletak di Jalan Yos Sudarso, Kota Samarinda, Kalimantan Timur memang masih dipasang garis polisi sejak Jumat, 17 Maret 2017 lalu.

Polisi sengaja memasangnya usai membongkar kasus dugaan pungutan liar di Pelabuhan Peti Kemas, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.

"Kami ini (Buruh Komura) sekitar 1.270 hampir 1.300 orang dengan anak istri, artinya sekitar 3.000 orang, bagaimana nasibnya," kata pria berusia 62 tahun, Odi Bahrun, anggota Komura sejak tahun 1976, kepada wartawan di Kantor Komura, Rabu, 22 Maret 2017.
Baca : Pungli Pelabuhan, Polisi Buru dan Cekal Abun ke Luar Negeri

Bahrun berharap nasib mereka diperhatikan. Ia khawatir banyak buruh yang tidak bisa mencari pekerjaan lain jika Komura ditutup. "Penyetopan (aktivitas Komura) ini mengganggu hidup kami. Kami ini buruh tidak ada pendidikan, mau kerja apa kami," ucapnya.

Bahrun merasa heran, setelah bekerja selama 41 tahun bersama Komura, kasus seperti ini baru dialami. Ia dan rekan-rekannya tak bisa menutupi keresahan, ia berharap pemerintah setempat turun tangan mengatasi persoalan tersebut. "Coba tolong siapa yang berwenang, usahakan lah kami agar tidak bergejolak," kata dia.

Selain itu, Bahrun merasa kecewa dan membantah jika Komura menerima pungutan tanpa bekerja."Tidak benar itu. Kita betul-betul kerja, tidak betul itu tidak kerja," kata Ketua Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (SPTI) Komura tersebut.

Siswanto, anggota Komura lainnya juga mengungkap pengakuan yang sama. Ia mengaku resah karena tidak dapat bekerja sejak Jumat, 17 Maret lalu. "Jadi tidak ada kegiatan sama sekali. Dari keluarga kan mengharap makannya kan dari sini," kata pria berusia 52 tahun tersebut, di Kantor Komura, Rabu, 22 Maret.
Simak juga : Kenang Patmi, Peserta Aksi Dipasun Semen 2 Pasang Nisan

Akibat adanya praktik pungutan liar yang diduga dilakukan Komura, nasib buruh-buruh tersebut memang menjadi tanda tanya. "Kalau di-stop, banyak orang di sini, bahasanya menangislah," kata Siswanto.

Sebelumnya, polisi berhasil mengungkap kasus dugaan pungutan liar yang dilakukan Komura di Pelabuhan Peti Kemas, Jumat, 17 Maret lalu. Alhasil, polisi menyita uang tunai dari Kantor Komura sebesar Rp 6,1 Miliar. Sekretaris Komura berinisial DH kini telah ditetapkan tersangka atas kasus tersebut. Dari DH, polisi menyita 5 unit rumah mewah, 9 unit mobil mewah, 7 kendaraan roda dua, 2 bidang tanah dan tabungan deposita bernilai ratusan miliar rupiah.

FIRMAN HIDAYAT | SAPRI MAULANA

Berita terkait

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

1 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

11 hari lalu

Dirjen Hubud Apresiasi Kinerja Karyawan AirNav

Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia, menerima kunjungan kerja Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni.

Baca Selengkapnya

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

11 hari lalu

Arus Balik: Jumlah Penumpang Kereta hingga Angka Kecelakaan Turun

Setelah Lebaran 2024, gelombang arus balik memulai perjalanan banyak orang kembali ke perantauan

Baca Selengkapnya

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

12 hari lalu

Kemenhub Berangkatkan Peserta Arus Balik Gratis dengan 160 Bus

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberangkatkan peserta arus balik gratis Lebaran 2024 dengan 160 bus.

Baca Selengkapnya

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

14 hari lalu

Terminal Tirtonadi Solo Mulai Kirim Sepeda Motor Peserta Mudik Gratis Lebaran 2024 Kembali ke Perantauan

Loading pengiriman sepeda motor, masuk ke truk, dan diberangkatkan sekitar pukul 14.00 menuju ke Terminal Pulo Gadung.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

14 hari lalu

Kemenhub Siapkan 3 Armada Kapal Rute Panjang-Ciwandan untuk Arus Balik Lebaran

Kapal tersebut diperuntukkan bagi kendaraan sepeda motor dan mobil kecil. Sedangkan selama arus balik, truk 3 sumbu untuk sementara tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

14 hari lalu

Pemerintah Siapkan Rencana Cadangan Penyeberangan Sumatera-Jawa

Salah satu instruksinya yakni mempercepat dikeluarkannya Surat Perintah Berlayar (SPB) kapal.

Baca Selengkapnya

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

14 hari lalu

Menhub Tinjau Persiapan Arus Balik di Bandara Soekarno-Hatta

AirNav Indonesia diminta untuk mengoptimalkan runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

19 hari lalu

Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek Diduga karena Sopir Mengantuk

Kecelakaan di ruas Tol Jakarta-Cikampek selama arus mudik lebaran diduga karena sopir mengantuk.

Baca Selengkapnya