Perbuatan ISIS Menguak Istana Kuno di Bawah Makam Nabi Yunus

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 21 Maret 2017 23:00 WIB

TEMPO.CO, Baghdad - Dari kuil Nabi Yunus di Mosul yang rebut kembali Irak pada 19 Januari dari ISIS yang menghancurkannya pada 24 Juli 2014, telah tersingkap sebuah istana kuno di bawahnya 28 Februari lalu. Istana itu diperkirakan terkubur sejak 600 tahun Sebelum Masehi.

Istana kuno yang tersingkap itu menandai nilai sejarah tinggi situs yang pernah dikuasai Imperium Assyria yang berusia ratusan abad, sebelum masuk era Kristen.

Sheikh Abdullatif Hemayem, kepala wakaf Sunni, mengunjungi Mosul 18 Maret lalu dan mengumumkan bahwa yayasan wakafnya berencana membangun kembali masjid kuno itu karena khawatir istana kuno yang berada di bawahnya yang baru ditemukan itu akan musnah untuk selamanya.

Faleh al-Shammari, direktur purbakala di Ninevah, berkata kepada Al-Monitor, "Pihak kepurbakalaan mengkhawatirkan keberadaan istana kuno di bawah makam Nabi Yunus itu, tetapi (kekurangtahuan soal lokasi spesifik) tempat ini tak pernah diekskavasi. ISIS (ternyata) juga mengetahui hal ini, sehingga mereka menggali terowongan ke dalam situs kuburan itu…pada skala besar-besaran, yang kemudian menyingkapkan penampakan-penampakan lain dan artefak-artefak baru. Namun ekskavasi ini tidak dilakukan secara ilmiah karena tujuan utama (ISIS) adalah merampok dan menghancurkan situs ini."

Zuhair al-Jabali, kepala dewan kota Mosul, mengungkapkan bahwa pada Juli 2014 ISIS mencuri harta karun Zaman Sargonic (1920-1881 SM) yang dikuburkan di bawah kuil kuno Nabi Yunus.

Shammari menambahkan, "Ruang yang mengelilingi dan berada di bawah kuil kuno itu mengandung situs-situs bersejarah dan artefak-artefak tak ternilai. Ekskavasi dan langkah pelestarian akan dimulai begitu situasi keamanan stabil dan anggaran akan dialokasikan untuk tujuan itu. Badan-badan yang kompeten saat ini telah membersihkan puing-puing."

Menurut Shammari, "Dari naskah-naskah kuno Assyria, istana itu berasal dari era Raja Esarhaddon."

Penemuan kini membenarkan sebuah teori dari arkeolog terkenal Irak Benham Abu al-Soof yang menyebutkan bahwa reruntuhan benteng kota kuno Ninevah dan istana Raja Esarhaddon terkubur di bawah bukit di mana kuil Nabi Yunus dibangun.

Penemuan itu menguatkan teori bahwa kuil suci yang sudah diruntuhkan ISIS itu menjadi tujuan para penganut agama samawi atau Abrahamik (diturunkan oleh Nabi Ibrahim AS), yakni Yahudi, Kristen dan Islam. Dalam Kristen, Nabi Yunus disebut dengan Jonah, sedangkan Yahudi menyebut Nabi Yunus dengan Yonah. Nabi Yunus sendiri ada dalam Alquran, bahkan ada surat yang dinamai dari Nabi Yunus.

Irak menjadi tempat bagi peninggalan-peninggalan kuno zaman Mesopotamia. Masuknya Islam telah mengubah tempat-tempat kuno bersejarah itu menjadi monumen-monumen Islam.

Di antara yang terkenal adalah Kuil Shamash peninggalan Babylonia yang dibangun antara 1792 dan 1750 SM yang kemudian diubah menjadi monumen Islam. Kemudian, kota kuno Borsippa (604-562 SM), 15 mil dari reruntuhan kota Babylon di mana sebuah masjid besar dibangun untuk menandai tempat kelahiran Nabi Ibrahim.

Kendati dianggap tempat suci Islam, makam Nabi Yunus tidak luput dihancurkan oleh ISIS karena dinggap syirik oleh kelompok militan ini. ISIS juga menghancurkan banyak kuil kono dan puing-puing peninggalan zaman kuno yang umurnya berabad-abad.

ISIS merasa tidak apa-apa mencuri dan menyelundupkan peninggalan-peninggalkan bersejarah yang faktanya masih dianggap suci. Menurut para sejarawan dan arkeolog Irak, bulan Maret ini saja ISIS telah menghancurkan sebagian besar artefak kuno di Museum Mosul, museum kedua terbesar di Irak, sambil menjarah barang-barang berharga.

Jaafar al-Talaafari, jurnalis dari Ninevah, berkata kepada Al-Monitor bahwa warga kota Mosul menganggap kuil Nabi Yunus lebih dari sekadar monumen keagamaan, karena "situs ini adalah tujuan wisata yang berada di puncak sebuah bukit yang menatap kota Mosul. Saat di puncak bukit ini, orang dapat menikmati pemandangan yang mencaku seluruh lanskap Mosul."

Perang sengit di Mosul antara pasukan Irak melawan ISIS terjadi sejak Oktober tahun silam. Amer Abdul Razzaq, arkeolog dan peneliti pada Direktorat Kepurbakalaan Dhi Qar, berkata kepada Al-Monitor, "Sebelum memulai ekskavasi apa pun, monumen-monumen yang dihancurkan oleh ISIS itu harus dibangun kembali dan dilestarikan."

ANTARA

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

11 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

31 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

32 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

35 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

36 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

37 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

53 hari lalu

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya