Direktur Operasional PT Rakabu Sejahtera, Arif Budi Sulistyo seusai memberi kesaksian pada sidang lanjutan kasus dugaan suap terkait pengurusan pajak dengan Terdakwa Ramapanicker Rajamohanan Nair di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 20 Maret 2017. Arif Budi Sulistyo merupakan adik ipar dari Presiden Jokowi. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Adik ipar Presiden Jokowi, Arif Budi Sulistyo, mengaku tidak mengetahui tata cara mengikuti pengampunan pajak atau tax amnesty. Ia pun berinisiatif menemui Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugeasteadi untuk bertanya langsung mengenai taxamnesty. Namun jaksa menyatakan heran atas alasan Arif itu.
Pengakuan Arif ini terungkap dalam sidang suap pejabat pajak dengan terdakwa Direktur PT EK Prima Ekspor Indonesia Ramapanicker Rajamohanan Nair di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin, 20 Maret 2017.
Arif bersaksi bersama Kepala Subdirektorat Bukti Permulaan Direktorat Penegakan Hukum Ditjen Pajak Handang Soekarno, serta Yustinus Heri Sulistyo dan Andreas Setiawan, ajudan Dirjen Pajak.
"Saya tidak tahu taxamnesty. Makanya supaya puas, bertanya langsung ke Dirjen," kata Arif di hadapan majelis hakim.
Jaksa penuntut umum, Ali Fikri, merasa heran dengan pernyataan Arif. Menurut dia, Direktorat Pajak memiliki Tim 100 yang bertugas mensosialisasikan taxamnesty kepada masyarakat dan pengusaha. Terlebih, PT Rakabu Sejahtera, yang dikelola Arif, terdaftar sebagai penerima pengampunan pajak dari Kantor Wilayah Pajak Solo.
Jaksa lalu bertanya kepada Handang apakah Ken terbiasa melayani sosialisasi taxamnesty kepada pengusaha secara pribadi di kantornya. Handang menjawab Ken terkadang melakukan sosialisasi kepada asosiasi-asosiasi pengusaha. "Selain Arif dan Rudy (pengusaha yang menerima penjelasan secara pribadi), saya tidak tahu siapa pengusaha lainnya," ujarnya.
Sebelumnya, Ken mengakui dia kerap memberikan waktunya kepada pengusaha yang memintanya menjelaskan taxamnesty. Namun dia tidak menyebutkan siapa saja pengusaha-pengusaha itu. "Siapa pun kalau saya ada waktu, saya terima," ujarnya, pekan lalu.