Kerusakan Raja Ampat, Pemerintah Waspadai Ganti Rugi via Asuransi  

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 20 Maret 2017 15:04 WIB

Tim peneliti mendata kerusakan karang yang disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, 4 Maret 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya Bakar menyatakan pemerintah tengah menyiapkan dokumen-dokumen argumentasi untuk memperjuangkan ganti rugi yang layak atas kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, Papua. Sebab, pihak pemilik kapal mempertimbangkan ganti rugi menggunakan asuransi.

"Biasanya, kalau asuransi, pihak asuransi selalu pandai mencari argumentasi agar bayar ganti ruginya kecil," ucap Siti saat dicegat di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 20 Maret 2017.

Baca: Terumbu Karang Raja Ampat Rusak, Luhut Panggil Dubes Inggris


Sebagaimana diketahui, kawasan terumbu karang seluas 1,3 hektare di Raja Ampat rusak karena diterabas kapal MB Caledonian Sky. Padahal butuh waktu puluhan tahun agar terumbu karang bisa tumbuh bagus seperti prainsiden.

Pemerintah memastikan akan mengambil langkah hukum terkait dengan insiden tersebut. Langkah hukum yang dipertimbangkan mulai perdata hingga administrasi.

Perdata atau penggantian kerugian menjadi langkah yang diutamakan untuk saat ini. Sebabnya, pihak pemilik kapal sudah menyanggupi membayar ganti rugi, asalkan menggunakan asuransi dan perwakilannya dilibatkan dalam perhitungan kerugian di lokasi kejadian.

Siti berujar, sering terjadi penggantian ganti rugi via asuransi tak berujung pada nilai yang diharapkan. Hal itu, seperti yang ia katakan, karena pihak asuransi yang terus mencari celah untuk memperkecil biaya ganti rugi.

Simak: Terumbu Karang Raja Ampat, Pemerintah Tambah Rambu-rambu


Karena itu, tutur ia, pemerintah berupaya menyiapkan dokumen argumentasi jumlah ganti rugi sebaik, sekuat, dan serapi mungkin. Dengan begitu, jumlah ganti rugi yang diajukan terjustifikasi.

Hal senada disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Karliansyah. Kepada Tempo, ia mengatakan tim pemerintah di lapangan berupaya memasukkan berbagai unsur dalam penghitungan ganti rugi. Sebab, ucap dia, dampak dari kerusakan terumbu karang di Raja Ampat terasa hingga ke warga yang menggunakannya sebagai mata pencaharian.

"Ini sedang ada tim yang menghitung. Teman-teman dari Kementerian Koordinator Kemaritiman, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup, dan Kementerian Pariwisata lagi di lokasi," ujarnya kepada Tempo.

Hingga berita ini ditulis, belum ada taksiran perihal nilai kerugian akibat kerusakan terumbu karang di Raja Ampat.

ISTMAN M.P.




Berita terkait

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

26 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

58 hari lalu

Konflik Buaya dan Manusia di Bangka Belitung Meningkat Akibat Ekspansi Tambang Timah

BKSDA Sumatera Selatan mencatat sebanyak 127 kasus konflik buaya dan manusia terjadi di Bangka Belitung dalam lima tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

14 Februari 2024

Skema Bank Sampah untuk Pembersihan Limbah Alat Peraga Kampanye Pemilu 2024

Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat mengoptimalkan bank sampah untuk pembersihan alat kampanye Pemilu 2024. Berfokus ke pemlilahan sampah.

Baca Selengkapnya

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

29 Januari 2024

Walhi Beberkan Kerusakan Lingkungan Akibat Hilirisasi Nikel di Maluku Utara: Air Sungai Terkontaminasi hingga..

Walhi mengungkapkan kerusakan lingkungan yang diakibatkan hilirisasi industri nikel di Maluku Utara.

Baca Selengkapnya

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

24 Januari 2024

Amerika Terinspirasi Pengendalian Kebakaran Hutan Desa Tuwung

Layanan Kehutanan Amerika berencana mengadopsi skema hutan sosial dari Kalimantan Tengah untuk pengendalian kebakaran hutan.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

24 Januari 2024

Penelitian Sebut Industri Nikel Merusak Hutan dan Lingkungan Indonesia

Penelitian menyebutkan aktivitas industri nikel di Indonesia menyebabkan kerusakan hutan dan lingkungan secara masif.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

23 Januari 2024

Greenpeace Kritik Gibran Glorifikasi Hilirisasi Nikel Jokowi: Faktanya Merusak Lingkungan

Greenpeace mengkritik Gibran yang mengglorifikasi program hilirisasi nikel Presiden Jokowi. Industri ini dinilai banyak merusak lingkungan.

Baca Selengkapnya

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

21 Januari 2024

Di Debat Cawapres, Mahfud Kutip Surat Ar-Rum Ayat 41 Ingatkan Soal Kerusakan Alam

Dalam debat cawapres, calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md mengatakan kerusakan alam di bumi terjadi karena tingkah laku manusia.

Baca Selengkapnya

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

21 Januari 2024

TKN Prabowo-Gibran Bilang Perusahaan Perusak Lingkungan Harus Dihukum Seberat-beratnya

Menurut Budisatrio Djiwandono, Prabowo-Gibran akan memberikan hukuman berat kepada pihak yang merusak alam.

Baca Selengkapnya