Resmikan PLBN Aruk, Presiden Jokowi: Ini Paling Bagus

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 16:47 WIB

Bangunan Pos Lintas Batas Negara Terpadu Aruk, Sambas yang telah selesai direnovasi dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo di Kalimantan Barat, 17 Maret 2017. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Sambas - Presiden Joko Widodo, Jumat, 17 Maret 2017, meresmikan Pos Lintas Batas Negara Terpadu Aruk di Kabupaten Sambas, Kalimantan Tengah. PLBN ini merupakan gerbang perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Jokowi memuji kemegahan PLBN ini. "Menurut saya ini sudah bagus sekali, ini yang paling bagus, dibanding yang ada di Entikong dan di Badau, ini yang paling bagus," kata Presiden. kata Jokowi.

PLBN Aruk menjadi PLBN ketiga di Kalimantan Barat yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Kemarin, ia meresmikan PLBN Badau dan tiga bulan sebelumnya PLBN Entikong. "Tiga PLBN kita bangun dengan semuanya desain megah," kata Jokowi di Aruk.

Baca juga: Usai Resmikan PLBN Badau, Jokowi Mampir Warung Rawon

Jokowi menitipkan agar PLBN ini dimanfaatkan untuk memajukan perekonomian masyarakat di perbatasan. Jokowi tidak ingin PLBN hanya menjadi kantor imigrasi, balai karantina dan bea cukai. "Masyarakat harus bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan ekonomi," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo ini mengapresiasi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat yang mencapai 5,22 persen. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. "(Pertumbuhan) Tinggi tapi harus dipertahankan dengan kerja keras masyarakat," tuturnya.

Jokowi kembali mengingatkan bahwa ekonomi dunia saat ini tengah melambat. Namun, ekonomi Indonesia mampu dipertahankan sehingga tidak ikut jatuh.

Menurut dia, capaian ini kadang dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Bukannya mensyukuri, sebagian warga justru menggelar aksi demonstrasi. "Demo tuh yang korupsi gede-gede. Harga BBM (Bahan Bakar Minyak) naik Rp 500, demonya tiga bulan," ucapnya.

PLBN Aruk dibangun di tanah seluas 9,10 hektare. Luas bangunannya sendiri mencapai 2.829 meter persegi.


PLBN Aruk (Tempo/A Faiz)

Bangunan PLBN ini mengadopsi arsitektur rumah adat masyarakat Dayak yaitu Rumah Panjang. Interior PLBN juga dihiasi dengan berbagai ornamen-ornamen bercorak lukisan tradisional suku Dayak.

Ada dua tahap pembangunan PLBN ini. Tahap pertama mencakup pembangunan zona inti yang hari ini telah diresmikan. Adapun tahap kedua yaitu pembangunan zona sub inti dan zona pendukung seperti mess pegawai, rest area, food court, pasar perbatasan, gedung serbaguna dan lainnya di tanah seluas 17,79 Ha dengan total luas bangunan 4.441 meter persegi.

Kepala PLBN Aruk Manto Saidi menjelaskan di dalam gedung ini terdapat kantor-kantor imigrasi, bea cukai, karantina perikanan, karantina pertanian, karantina kesehatan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), asuransi, dinas perhubungan darat dan direktorat lalu lintas kepolisian daerah Kalimantan Barat. "Semuanya satu atap," ucapnya.

Ia berkisah sebelum direnovasi kondisi PLBN memprihatinkan. Sejak dibangun pada 2008 dan diresmikan pengoperasiannya pada 2011 tidak ada rehabilitasi fisik gedung secara besar-besaran. "Banyak atap bocor, lantai yang merembes dan fasilitas tidak lengkap," tuturnya.

Hal ini, kata dia, lantaran status kepemilikan bangunan PLBN saat itu masih di bawah dinas Pekerjaan Umum Provinsi yang memiliki anggaran terbatas. "Setelah diambil alih pusat, ya Alhamdulillah, seperti yang anda lihat sekarang ini," kata Manto.

Baca juga: Pos Perbatsan Lebih Bagus dari Timor Leste

Dalam peresmian ini Jokowi datang ditemani Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F. Moelok dan Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo.
AHMAD FAIZ

Berita terkait

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 jam lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

4 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

15 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

15 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

17 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

20 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

21 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

1 hari lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

1 hari lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya