Para santri dan pelayat menggotong peti jenazah KH Hasyim Muzadi saat akan dimakamkan di Kompleks Pondok Pesantren Al Hikam, Beji, Depok, Jawa Barat, 16 Maret 2017. Mantan Ketua Umum PBNU yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden tersebut wafat pada Kamis (16/3) pagi, setelah sempat dirawat di ruang ICU Rumah sakit Lavalette, Malang. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Depok - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menyebut KH Hasyim Muzadi sosok ulama yang luar biasa karena menghabiskan waktunya untuk NU.
"Tiada kata lain beliau merupakan ulama yang luar biasa," kata Said di sela-sela pemakaman tokoh NU tersebut di Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Depok, Kamis, 16 Maret 2017.
Ia mengatakan Hasyim menghabiskan waktunya selama 50 tahun untuk kebesaran NU. Dimulai ketika ia berkiprah di NU sejak usia sekitar 20 tahunan. "Dedikasinya untuk NU luar biasa," ujarnya.
Said mengatakan kiprah Hasyim di NU adalah membentuk perwakilan-perwakilan NU di luar negeri, seperti di Amerika, Inggris, Jepang dan negara-negara Timur Tengah.
Said juga mengatakan Nahdliyin sangat kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Kiai Hasyim adalah tokoh NU yang mengabdikan hidupnya untuk NU sejak dari tingkat ranting hingga Pengurus Besar. "Tenaga, pikiran dan hartanya dedikasikan untuk NU," katanya.
Said juga menilai pergaulan Hasyim juga sangat luas, bukan hanya di kalangan nasional tetapi juga di kalangan internasional. "Diplomasinya sangat dikenal dalam membawa misi NU," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Raden Salamun menilai sosok KH Hasyim Muzadi merupakan ulama yang piawai dalam berpidato. "Hal-hal yang rumit, jika beliau sudah berbicara, menjadi mudah dimengerti," katanya.