Usai Meresmikan Pos Lintas Badau, Jokowi Mampir di Warung Rawon

Reporter

Kamis, 16 Maret 2017 22:41 WIB

Presiden Jokowi dan Iriana Joko Widodo bersama rombongan makan siang di Rumah Makan Jember, Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Sebelumnya Jokowi meresmikan Pos Lintas Batas Negara Terpadu Nanga Badau, 16 Maret 2017. (facebook.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah meresmikan Pos Lintas Batas Negara Terpadu Nanga Badau, di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Kamis, 16 Maret 2017, Presiden Jokowi dan rombongan mampir di Rumah Makan Jember, Jalan Raya Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, hampir empat kilometer dari perbatasan.

Baca juga: Pos Perbatsan Lebih Bagus dari Timor Leste

"Tempatnya cukup sederhana, tapi menunya sangat lengkap. Dari ayam bakar, sop tulang, rawon, soto babat, nasi uduk sampai bakso semua ada di sini," tulis Presiden Jokowi dalam akun facebooknya.

"Seiring dengan pembangunan infrastruktur yang merata, ekonominya akan semakin bergairah, kerjasama dengan negara tetangga meningkat dan saya yakin rumah makan di daerah perbatasan ini juga semakin maju seperti kota-kota besar di Indonesia," kata Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meresmikan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) terpadu Nanga Badau di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu.

"Hari ini telah kita resmikan satu lagi Pos Lintas Batas Negara di Badau dan kita berharap dengan kondisi yang lebih baik akan membantu mendorong ekonomi di perbatasan daerah dan juga kita harapkan bisa juga mendorong ekspor dalam jangka panjang," kata Presiden seperti dikutip Antara.

Pada 21 Desember 2016, Presiden meresmikan PLBN Entikong, kabupaten Sangau, Kalimantan Barat, dan pada Jumat, 17 Maret 2017, Presiden rencananya akan meresmikan PLBN terpadu Aruk di Sambas, Kalbar.

"Tadi saya mendapatkan informasi bahwa tahun lalu telah diekspor dari sini lewat Malaysia kurang lebih 70 ribu metrik ton CPO dan tahun ini saya pikir akan meningkat lebih banyak lagi karena sistem online di bea cukai akan sangat membantu sekali sehingga dokumen ekspor bisa 'online' dan memperlancar ekspor ke negara lain lewat Badau," kata Presiden menambahkan.

Presiden juga berharap agar penyelundupan-penyelundupan di perbatasan dapat dihentikan.

"Kita ingin agar barang-barang selundupan stop tapi kita juga melihat fakta, jalan-jalan kecil, pelabuhan tikus, banyak sekali kita harus sadar kita ini negara pulau tapi apapun dengan kondisi PLBN seperti ini akan mengurangi," kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Presiden mengungkapkan kebanggaannya terhadap tiga PLBN terpadu yang sudah berdiri di Kalimantan Barat.

"Tapi saya titip pesan, agar dibangun pasar modern di sini agar rakyat bisa menikmati, bukan hanya kantornya, tapi juga pasarnya. Tadi saya dibisiki Pak Menteri tahun ini dimulai, tahun depan selesai agar ada kegiatan ekonomi yang dapat dilakukan masyarakat," kata Presiden.

Dengan hadirnya PLBN tersebut, menurut Jokowi, akan membangkitkan kegiatan ekonomi di wilayah-wilayah daerah perbatasan.


Pos Lintas Banas Negara Badau (kapuashulu.go.id)

"Karena ekspor-impor diintegrasikan dengan PLBN ini, kemudian barang-barang selundupan semuanya harus stop tidak boleh ada lagi, semuanya harus resmi jelas berapa pemasukan untuk negara dan rakyat bisa menikmati hasil perdagangan tadi," ujar Jokowi.

Jokowi juga meminta agar pemerintah daerah segera menjalankan sistem pengelolaan kawasan perbatasan yang terintegrasi.

"Ini penting agar kawasan sekitar PLBN bisa menjadi pusat-pusat ekonomi baru, zona pendukung juga harus dikembangkan untuk terminal barang, penumpang serta pusat perdagangan," kata Jokowi.

Saat sambutan, Presiden Joko Widodo sempat berdialog dengan salah satu kepala adat setempat yang biasa dipanggil dengan Pak Uban.

Pak Uban meminta agar dibangun jalan pararel perbatasan dari Badau- Puring Kencana, bukan hanya Badau-Putussibau.

Baca juga:
Pos Lintas Batas Negara Sekarang Membanggakan

Menanggapi hal itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa jalan pararel perbatasan sepanjang 849 kilometer sedang proses pengerjaan dan tinggal 170 kilometer sehingga ditargetkan akan selesai maksimal pada 2019.
ANTARA | YUDONO

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

6 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

11 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

16 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

18 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

19 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya