Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto (keempat kiri), Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf (kiri) dan Himpunan Industri Mebel dan Kerajian Indonesia (HIMKI) Soenoto (kelima kiri) menghadiri pembukaan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 di JI Expo, Jakarta, 11 Maret 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO,Jakarta – Jika kemarin politikus, kali ini giliran kepala lembaga negara yang diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan. Menurut Presiden Joko Widodo, jamuan untuk Kepala Lembaga Negara ini menjaga tali silaturahmi di antara para pemimpin lembaga negara.
”Silaturahmi ini akan terus kami jalin untuk membawa pesan kepada masyarakat bahwa persatuan dan kebersamaan sangat dibutuhkan,” kata Presiden Joko Widodo ketika memberikan salam pembukaan di Istana Kepresidenan, Selasa, 14 Maret 2017.
Berdasarkan pantauan Tempo, kurang-lebih 20 kepala lembaga negara yang menghadiri jamuan Presiden Joko Widodo. Mereka tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 11.30.
Beberapa dari mereka yang hadir adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Setya Novanto, Ketua DPD Mohammad Saleh, Ketua BPK Harry Azhar Azis, Hakim MK Anwar Rusman. Mereka tidak hadir sendiri, melainkan ditemani para wakil mereka.
Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo mengatakan persatuan dan kebersamaan antar-kepala lembaga negara perlu dijaga untuk menghadapi berbagai tantangan kebangsaan, global, hingga masalah ekonomi. Semakin hari, tantangan-tantangan itu makin sulit diprediksi sehingga dibutuhkan kerja keras dari semua kepala lembaga negara.
Tantangan ekonomi, misalnya, adalah tantangan menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Menurut Presiden Joko Widodo, pertumbuhan ekonomi tahun lalu, yaitu 5,02 persen, masih bisa ditingkatkan lagi, misalnya melalui pengentasan kesenjangan ekonomi.
”Saya mohon masukan dari Bapak, Ibu, seluruh kepala lembaga negara yang hadir siang ini,” ujar Presiden Joko Widodo sebelum mengakhiri pembukaannya.