Ini Alasan Tanggap Darurat Bencana di Limapuluh Kota Diperpanjang  

Reporter

Jumat, 10 Maret 2017 17:03 WIB

Sejumlah anggota Basarnas Kota Padang, mengevakuasi korban longsor yang berada di dalam mobil pick up di daerah Koto Alam, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumatera Barat, 4 Maret 2017. Jalan dari Provinsi Sumatera Barat menuju Provinsi Riau masih terputus di daerah Sarumbun Tanjung Balik karena amblas. ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir dan longsor. Tanggap darurat tahap pertama yang seharusnya berakhir pada Kamis, 9 Maret 2017, diperpanjang hingga Kamis, 16 Maret 2017.

"Untuk mempercepat proses penanganan pascabencana, masa tanggap darurat kami perpanjang hingga sepekan ke depan, dimulai 10 Maret sampai 16 Maret 2017," ujar Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi, Jumat, 10 Maret 2017.

Baca: Limapuluh Kota Terapkan Tanggap Darurat Bencana 6 Hari

Komandan Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Limapuluh Kota Ajun Komisaris Besar Bagus Suropratomo mengatakan tanggap darurat diperpanjang karena masih dilakukan pemulihan dan rehabilitas setelah banjir dan longsor. Apalagi masih ada daerah yang sulit dijangkau, karena medannya berat.

Medan yang sulit dijangkau membuat tim SAR kesulitan untuk mendistribusikan bantuan ke lokasi bencana. Pendistribusian pun dilakukan dengan menggunakan helikopter. Ada juga beberapa relawan yang masuk dengan kendaraan off-road.

"Kami juga bekerja sama dengan Indonesia Off-Road Federation, Jam Gadang Off Road Bukittinggi untuk menembus nagari di Kecamatan Kapur IX yang terisolasi," ujarnya.

Menurut Bagus, tanggap darurat dalam sepekan ini difokuskan pada pendistribusian logistik. Termasuk mengaktifkan kembali sistem pemerintahan, pendidikan, dan jalur ekonomi. "Kami ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada korban bencana. Negara hadir di tengah masyarakat," ujarnya, Jumat, 10 Maret.

Baca: Banjir Surut, 1.620 Siswa di Limapuluh Kota Masih Diliburkan

Berdasarkan data terakhir Palang Merah Indonesia Sumatera Barat, ada sekitar 1.963 rumah terdampak banjir dan longsor di Limapuluh Kota. Fasilitas umum yang terdampak bencana sebanyak 16 sekolah dan 15 masjid dan musala.

"Banjir dan longsor juga berdampak terhadap 8.224 jiwa. Di antaranya 720 orang lanjut usia, 635 balita, 43 ibu hamil, dan 1.641 anak-anak," ujar Kepala Markas PMI Sumatera Barat Hidayat, Jumat, 10 Maret.

Kata dia, PMI Sumatera Barat telah mendistribusikan sejumlah bantuan, seperti 250 peralatan kebersihan diri (hygiene kit), 200 jeriken, 9.200 roti, 2.000 masker, 300 tikar, 300 baju baru, 1.000 pakaian dalam wanita, dan 10 koli pakaian layak.

PMI juga menyiapkan dua tim layanan kesehatan. Terdiri atas dua dokter, empat perawat, enam sukarelawan spesialis pertolongan pertama keliling. Mereka akan memprioritaskan wilayah terisolasi.

ANDRI EL FARUQI

Berita terkait

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

12 hari lalu

Melihat Alek Bakajang, Tradisi yang Mempererat Persaudaraan di Kabupaten Lima Puluh Kota

Alek Bakajang diyakini masyarakat sudah dilakukan sejak ratusan tahun yang lalu, biasanya dilaksanakan tiga hari setelah Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

37 hari lalu

Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.

Baca Selengkapnya

Akibat Curah Hujan Tinggi, 4 Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam Banjir

18 Desember 2023

Akibat Curah Hujan Tinggi, 4 Kecamatan di Lima Puluh Kota Terendam Banjir

Selain bencana banjir, terdapat beberapa titik longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota.

Baca Selengkapnya

Dana Abadi Pesantren Merupakan Hasil Perjuangan PKB

27 Oktober 2023

Dana Abadi Pesantren Merupakan Hasil Perjuangan PKB

Program Dana Abadi Pesantren sudah berjalan selama 2 tahun dan sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh pondok-pondok pesantren.

Baca Selengkapnya

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.

Baca Selengkapnya

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

28 April 2023

Mengunjungi Rumah Tan Malaka di Lima Puluh Kota, Cagar Budaya namun Kurang Terawat

Rumah gadang berwarna merah dengan lima gonjong itu merupakan rumah kelahiran Tan Malaka yang ditetapkan sebagai cagar budaya pada 21 Februari 2008.

Baca Selengkapnya

Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

19 April 2023

Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.

Baca Selengkapnya

Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

18 April 2023

Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.

Baca Selengkapnya

Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

6 Maret 2023

Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.

Baca Selengkapnya