Diduga Ususnya Bocor, Sri Rabitah Dirujuk ke RS Sanglah Denpasar

Reporter

Editor

Abdul Malik

Jumat, 10 Maret 2017 03:25 WIB

TKW asal Lombok Sri Rabitah usai menjalani operasi pengambilan selang di Rumah Sakit Umum Daerah Nusa Tenggara Barat. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Mataram - Sri Rabitah, 25 tahun, tenaga kerja wanita asal Kabupaten Lombok Utara, harus dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali, karena diduga ususnya mengalami kebocoran pada Kamis, 9 Maret 2017, sekitar pukul 20.00 Wita.

Sri Rabitah, pada Kamis, 2 Maret 2017, menjalani operasi di Rumah Sakit Bio Medika Mataram untuk mengeluarkan selang di dalam perutnya, yang dipasang tanpa diketahuinya, tiga tahun lalu. Waktu itu, pada 2014, ia bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Doha, Qatar.

Baca: Ginjal Disebut Utuh, TKW Sri Rabitah Akan Diperiksa Ulang

Koordinator Advokasi Yayasan Panca Karsa, Baiq Halwati, yang ikut melakukan pendampingan, mengatakan Sri Rabitah harus dirujuk ke RS Sanglah untuk mendapatkan penanganan konsultan yang menguasai masalah kebocoran ususnya. “Kebocoran ususnya hanya bisa ditangani dokter konsul khusus di sana,” kata Baiq kepada Tempo, Kamis malam.



Infografik: Berdagang Orang ke Malaysia

Rujukan itu juga dibantu oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Utara yang memiliki kerja sama dengan RS Sanglah.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengawas Yayasan Panca Karsa Endang Susilowati mengatakan operasi pertama di RS Bio Medika berbiaya Rp 32 juta memperoleh keringanan dari RS Bio Medika menjadi hanya Rp 21 juta. Namun biaya baru dibayar sekitar Rp 12 juta sehingga masih tersisa tanggungan pembayaran Rp 9 juta.


Investigasi: Jaringan 'Mafia' Penjual Manusia

Kemudian, sehari setelah keluar dari RS Bio Medika, pada Ahad sore, 5 Maret 2017, dan diinapkan semalam di panti sosial milik Dinas Sosial Nusa Tenggara Barat, Sri Rabitah masuk kembali ke RS Bio Medika pada Senin sore, 6 Maret 2017. “Pemerintah kabupaten akan menanggung biaya perawatan selanjutnya,” ujar Endang.

Baca: Selang Hitam di Perut TKI Sri Rabitah Sudah Diangkat

Sri Rabitah baru mengalami kesakitan sejak awal Februari 2017. Setelah menjalani foto scan, diketahui ada selang sepanjang sekitar 40 sentimeter di dalam perutnya. Secara medis, semestinya pemasangan selang pasca-operasi hanya berlaku sebulan. “Saya tidak tahu kalau ada selang di perut saya,” ucap Sri Rabitah saat itu.

Ia mengaku menjalani operasi di Doha, Qatar, tanpa diketahui penyebabnya. Sewaktu baru bekerja di rumah keluarga Madam Gada, ia dibawa ke rumah sakit setempat dan menjalani operasi. Setelah itu ia dipulangkan paksa sampai Surabaya, kemudian dibantu polisi di Surabaya sehingga bisa dipulangkan ke Lombok.

SUPRIYANTHO KHAFID


Video Terkait:
Investigasi Majalah Tempo: Perdagangan Manusia ke Malaysia
Korban Perdagangan Manusia, 8 TKI Brebes Diselundupkan Lewat Laut

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

9 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

19 Februari 2024

Departemen Imigrasi Malaysia Tangkap 130 WNI Tak Berdokumen

Kementerian Luar Negeri mengatakan KBRI belum menerima notifikasi kekonsuleran tentang penangkapan 130 WNI di Selangor, Malaysia.

Baca Selengkapnya

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

2 Februari 2024

KPK Periksa Anggota DPR Ribka Tjiptaning terkait Kasus Dugaan Korupsi Sistem Proteksi TKI

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan anggota DPR Ribka Tjiptaning diperiksa sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

2 Februari 2024

Migrant Care: Ada WNI Pulang Kampung Masih Terdaftar DPT Johor Bahru

Migrant Care menyatakan menemukan fakta menakjubkan tentang DPT ganda. Ada pekerja migran yang sudah kembali ke Indonesia masih terdaftar dalam DPT.

Baca Selengkapnya

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

25 Januari 2024

KPK Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Pengadaan Sistem Proteksi TKI, 2 di Antaranya Pejabat Kemnaker

Dua pejabat Kemnaker, Reyna Usman dan I Nyoman Darmanta ditahan selama 20 hari pertama, terhitung sejak 25 Januari 2024, di Rutan KPK.

Baca Selengkapnya

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

25 Januari 2024

KPK soal Penetapan 3 Tersangka di Kemenakertrans: Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

KPK menegaskan penetapan tersangka Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Reyna Usman tak ada kaitannya dengan Pemilu

Baca Selengkapnya

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

19 Januari 2024

Pekerja Migran di Hong Kong Komplain Pemilu 2024: Online Shop saja Tak Sekacau Ini

Sejumlah permasalahan ditemukan dalam pelaksanaan pemilu 2024 di wilayah Hong Kong

Baca Selengkapnya

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

9 Desember 2023

Mahfud MD Janjikan Perlindungan TKI di Malaysia: Termasuk Pekerja yang Dianggap Ilegal

Calon wakil presiden Mahfud MD menjanjikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, termasuk TKI yang dianggap ilegal.

Baca Selengkapnya

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

28 November 2023

2.653 Anak Pekerja Migran Indonesia di Sarawak Malaysia Ikuti Pendidikan di CLC

CLC menyediakan pendidikan alternatif kepada anak-anak pekerja migran Indonesia yang berada di perkebunan di Malaysia.

Baca Selengkapnya

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

24 November 2023

Jadi TKI Legal, Ini Syarat dan Tahapan yang Harus Dipenuhi Pekerja Migran Indonesia

Cara menjadi TKI legal di luar negeri dengan langkah-langkah dan syarat yang harus dilengkapi. Ikuti tahapan dan dokumen yang harus disiapkan.

Baca Selengkapnya