Kang Dedi Siap Bantu BNPT "Jinakkan" Mantan Teroris
Kamis, 9 Maret 2017 15:00 WIB
INFO PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi siap berbagi solusi menangani mantan teroris dengan pihak Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
"Sebagai anak bangsa, saya siap kapan pun," kata Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, Rabu, 9 Maret 2017. Untuk kepentingan tersebut, ia mengaku sudah dihubungi BNPT meski baru via telepon. "Sudah, ada kontak."
Sejauh ini, Kang Dedi dinilai berhasil melakukan upaya deradikalisasi terhadap mantan teroris, Agus Mashal, warga Purwakarta yang tinggal di Desa Cibening, Kecamatan Bugursari.
Sebelumnya, pria asal Jakarta itu sempat mendekam di lembaga pemasyarakatan di Tangerang selama empat tahun akibat vonis pengadilan atas tindak pidana perampokan di Kali Asin, Cikampek, untuk pendanaan aksi terorisme.
Agus merupakan sekondan Yayat Cahdiyat, terduga teror bom panci di Taman Pandawa, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, yang tewas ditembus peluru oleh Tim Densus 88 beberapa waktu lalu.
Kang Dedi mengungkapkan solusi yang dia lakukan buat "menjinakkan" mantan teroris adalah melakukan pendekatan personal. "Kami menciptakan ikatan emosional sehingga akar permasalahannya kita identifikasi dan selesaikan. Hasilnya, boleh dilihat Kang Agus dulu dan sekarang," ujarnya.
Agus kini diangkat menjadi tenaga harian lepas (THL) Pemkab Purwakarta berstatus sebagai mandor petugas kebersihan dengan upah Rp 2 juta per bulan. Selain itu, dia juga diangkat menjadi pengajar program deradikalisasi kalangan pelajar dan mahasiswa di Sekolah Ideologi dengan honor Rp 500 ribu sekali mengajar. Sedangkan di Institut Kebangsaan, untuk sekali mengajar, Agus mendapat honor Rp 1,5 juta.
Selain melakukan pendekatan personal, Kang Dedi juga melakukan upaya deradikalisasi melalui program pencegahan di Sekolah Ideologi yang berisikan materi tentang pendalaman ideologi Pancasila dan penanaman kultur kebangsaan. Juga dilakukan program pendalaman kitab suci setiap agama yang resmi diakui pemerintah buat kalangan pelajar, yang dilakukan sejak medio Desember 2016 lalu.
Khusus untuk pelajar muslim ditambah dengan pendalaman kitab kuning, yang berisi tentang pendapat-pendapat para ulama yang berkembang atas sebuah kajian tematik ibadah ritual ataupun sosial. (*)