Ganjar Pranowo: 1,6 Juta Rumah di Jawa Tengah Tidak Layak Huni

Reporter

Rabu, 8 Maret 2017 11:31 WIB

Gubernur Propinsi Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo S.H., M.IP, meresmikan Gedung baru kantor UPBJJ-UT Surakarta pada 14 September 2015. Sumber : ut.ac.id KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Surakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan 1,6 juta rumah di provinsi itu masuk dalam kategori rumah tidak layak huni. Dia juga menyebut keuangan daerah tidak akan mampu mengatasi persoalan tersebut.

"Kemampuan keuangan kami hanya terbatas," katanya saat ditemui di Surakarta, Selasa 7 Maret 2017. Setiap tahun, Pemprov Jawa Tengah hanya bisa membantu perbaikan rumah tidak layak huni sebanyak 20 ribu unit.

Baca juga: Ganjar: Banyak Pejabat Jateng Belum Deklarasikan Harta

Sedangkan pemerintah kota dan kabupaten di provinsi itu juga memiliki program serupa. Namun, sama halnya dengan provinsi, pemerintah kota dan kabupaten juga memiliki kemampuan keuangan yang terbatas. "Tetap sulit terkejar," katanya.

Menurut Ganjar, pihaknya tidak bisa mengandalkan pola penganggaran yang konvensional untuk mengatasi persoalan sosial itu. "Harus ada terobosan-terobosan baru," katanya.

Baca pula:
Ganjar Ingin Bank Danai Perbaikan Rumah Tak Layak
Gubernur Ganjar Terbitkan Izin Operasi Pabrik Semen .

Salah satunya, pihaknya tengah melakukan pendekatan dengan sejumlah perbankan untuk bisa mengucurkan kredit untuk perbaikan rumah tidak layak huni. "Tentunya dengan skema bunga yang sangat rendah," katanya. Tujuannya, agar masyarakat dari kalangan tidak mampu bisa mangaksesnya tanpa terbebani bunga yang besar.

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong perbankan menyediakan kredit berbunga rendah itu. "Kami berharap OJK bisa menyusun skemanya," kata dia.

Baca: Korupsi E-KTP, Ganjar Pranowo Bantah Terima Uang

Salah satu sumber yang sangat diharapkan adalah Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan swasta. "Swasta harus ikut membantu," katanya.

Hanya saja, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bahwa pemerintah harus berhati-hati dalam mengelola dana CSR dalam program pembangunan. Komisioner KPK Saut Situmorang menyebut pemberian dana CSR dari perusahaan swasta rawan bersinggungan dengan konflik kepentingan.

Apalagi, kebanyakan dana CSR itu tidak masuk dalam keuangan daerah. "Biasanya, dana di luar APBD itu sulit dikontrol," kata Ganjar Pranowo. Lembaga legislatif kehilangan fungsi pengawasan dalam proyek-proyek yang menggunakan dana CSR dari swasta.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

1 hari lalu

5 Hal tentang Ganjar Pranowo Setelah Berakhirnya Pilpres 2024 dan Putusan MK

Ganjar Pranowo menegaskan sikap politiknya untuk tidak bergabung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

2 hari lalu

Ganjar Akui Tak Akan Gabung Pemerintahan, Bagaimana dengan PDIP?

ganjar mengatakan dalam sistem pemerintahan juga penting adanya check and balances.

Baca Selengkapnya

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

2 hari lalu

Ganjar Ungkap Arah Politiknya Usai Kalah di Pilpres 2024

Menurut Ganjar, masih banyak persoalan yang dipesankan oleh Megawati berkaitan dengan kondisi sosial ekonomi yang perlu jadi perhatian.

Baca Selengkapnya

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

2 hari lalu

Gibran Janji Beri Perhatian Khusus Daerah Padat Penduduk: Seperti Muara Baru

Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menyebut daerah padat penduduk mendapatkan atensi khusus dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

2 hari lalu

Prabowo-Gibran Diminta Penuhi Janji Selamatkan Garuda Indonesia

Serikat Karyawan Garuda Indonesia meminta Prabowo-Gibran bisa penuhi janjinya untuk menyelamatkan maskapai Garuda Indonesia.

Baca Selengkapnya

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

2 hari lalu

Laba Bersih BTN Kuartal I 2024 Tumbuh 7,4 Persen, Tembus Rp 860 M

BTN mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4 persen menjadi Rp 860 miliar pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

4 hari lalu

Kasak-kusuk Koalisi Setelah Putusan MK

Ada lobi-lobi disertai pembagian jatah menteri di kabinet. Rencana koalisi PDIP disertai syarat tertentu.

Baca Selengkapnya

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

4 hari lalu

Sepedaan di Yogyakarta, Ganjar Pranowo Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

Ganjar Pranowo mengaku tak diundang untuk menghadiri penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden.

Baca Selengkapnya

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

4 hari lalu

Soal Hak Angket Usai Putusan MK, Ganjar Pranowo: Itu Nanti di Parlemen, Saya Bukan Anggota Dewan

Ganjar Pranowo angkat bicara soal rencana hak angket DPR hingga gugatan PDI Perjuangan kepada KPU dalam kaitan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

5 hari lalu

Repnas Berharap Prabowo-Gibran Percepat Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) berharap Prabowo dan Gibran mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik sebagai presiden dan wakil presiden

Baca Selengkapnya