Kemlu Tunggu Pemeriksaan WNI Terduga Teroris di Malaysia  

Reporter

Selasa, 7 Maret 2017 23:03 WIB

Arrmanatha Christiawan Nasir, juru bicara Kementerian Luar Negeri. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri masih menunggu hasil investigasi warga negara Indonesia terduga terorisme yang dicokok Kepolisian Malaysia. WNI berinisial AA, 28 tahun, diduga terkait dengan jaringan terorisme.

"Sekarang kita lihat prosesnya. Tentu secara hukum, prinsip praduga tidak bersalah itu dipegang sampai dia dibuktikan bersalah," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017.

Baca: WNI Terduga Teroris Ditangkap di Malaysia, Ini Langkah Kemlu

Meski masih menunggu penanganan secara hukum oleh aparat Malaysia, Arrmanatha memastikan AA akan menerima hak konsuler sebagai WNI.

Dia tak bisa memastikan pemberitaan yang menyebutkan AA terlibat perencanaan teror yang ditujukan pada Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud. Kata Arrmanatha, tak ada pengakuan dari AA soal rencana menyerang Raja Salman yang berkunjung ke Malaysia.

"Saat Kedutaan Besar RI bertemu, ia mengaku berencana untuk pergi ke Suriah. Dia tiba di Kuala Lumpur pada tanggal 18 Februari dan bermaksud pergi ke Suriah pada 22 Februari," ucap Arrmanatha.

Baca: Bantuan Hukum Indonesia untuk Tersangka Teroris di Malaysia

Adapun kunjungan Raja Salman ke Malaysia berlangsung pada 26 Februari lalu. Kunjungan itu dilakukannya sebelum datang ke Indonesia pada awal Maret 2017. Sedangkan AA ditahan bersama sejumlah terduga teroris lainnya, pada 21 Februari 2017.

Arrmanatha pun belum bisa memastikan informasi mengenai AA yang sempat diusir dari Turki pada 2016. Kemlu RI, ujar dia, masih berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, untuk mendalami kasus AA.

“Kami belum tahu detail. Informasi (penangkapan AA) ini kita sampaikan pada pihak terkait di sini (Indonesia) untuk cari latar belakang yang bersangkutan,” katanya.

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

3 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

5 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

6 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

13 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

14 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

17 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya