Korupsi E-KTP, Ketua DPD: Tegakkan Hukum Seadil-adilnya

Reporter

Editor

dewisuci

Selasa, 7 Maret 2017 17:32 WIB

Senator asal Bengkulu Mohamad Saleh terpilih sebagai pimpinan DPD wilayah Barat dalam sidang paripurna luar biasa DPD. Ia menggantikan posisi Irman Gusman yang dicopot karena menjadi tersangka dugaan suap. Jakarta, 11 Oktober 2016. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Mohammad Saleh mengatakan lembaganya mendukung pengusutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP (kartu tanda penduduk elektronik) di Kementerian Dalam Negeri pada 2011-2012. Ia berharap Komisi Pemberantasan Korupsi mengusutnya hingga tuntas.

“Tegakkan saja hukum dengan seadil-adilnya, kalau memang ada pelanggaran di situ,” kata Saleh seusai acara penyerahan hibah lahan aset dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada DPD di Gedung Sate, Bandung, Selasa, 7 Maret 2017

Baca juga: Kasus E-KTP, KPK Dalami Pertemuan dengan Setya Novanto

Saleh mengatakan lembaganya tak dilibatkan dalam pembahasan proyek e-KTP. Padahal, kata dia, proyek itu telah menghabiskan anggaran negara yang sangat besar. “Seharusnya bisa berjalan dengan sempurna karena pembiayannya begitu besar,” ucapnya.

Meski demikian, persoalan yang timbul saat pelaksanaan proyek e-KTP masih dinilai wajar. Musababnya, proyek tersebut berskala besar serta mencakup seluruh wilayah di Indonesia yang memiliki kesulitan yang berbeda-beda.

”Kami melihatnya wajar kalau masih ada kendala. Bayangkan berapa ratus juta penduduk, dan itu bukan pekerjaan yang gampang,” kata Saleh.

Simak pula: Kasus E-KTP, Kenapa Peran Setya Novanto Dianggap Penting?

Mengenai rencana pembahasan kasus korupsi proyek e-KTP, Saleh belum dapat memastikannya. “Belum ada,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan e-KTP, yakni mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Irman serta Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Sugiharto.

Melihat besarnya nilai kerugian negara dalam korupsi ini, yakni Rp 2,3 triliun, KPK meyakini ada aktor-aktor lain yang turut menikmati. Sebanyak 294 saksi telah diperiksa sejak 2014. Dari ratusan saksi itu, 14 orang dan 5 perusahaan telah mengembalikan uang korupsi dengan total Rp 250 miliar.

AHMAD FIKRI | MAYA PUSPITASARI



Video Terkait:
Berkas Kasus Korupsi Pengadaan e-KTP Siap Disidangkan
Terkait Kasus E-KTP, Anggota DPR Ade Komarudin Diperiksa KPK
Anas Urbaningrum Diperiksa KPK Terkait Proyek E-KTP

DPD

Berita terkait

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

7 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

15 hari lalu

Begini Pengaturan Soal Zoonosis dan Masyarakat Adat dalam RUU KSDAHE

Sejumlah aspek dalam RUU KSDAHE dianggap masih memerlukan penguatan dan penyelarasan.

Baca Selengkapnya

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

16 hari lalu

Ditarget Rampung Tahun Ini, Begini RUU KSDAHE Beri Ruang Dukungan untuk Konservasi Internasional

Rancangan Undang-undang tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya atau RUU KSDAHE ditarget segera disahkan pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

22 hari lalu

Lupakan Kejadian Pilkada Jatim 2018, LaNyalla Hadiri Open House Prabowo Subianto

Ketua DPD RI LaNyalla Mahmud Mattaliti menghadiri open house presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

29 hari lalu

Didorong Maju Pilkada Depok, Begini Jawaban Nyeleneh Komeng

"Tertarik atau enggaknya, saya kan orang bukan tambang ya, jadi kita akan lihat ke sana," kata Komeng.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

43 hari lalu

Inilah Daftar 25 Instansi Pemerintah yang Siap Pindah ke IKN

Sebanyak 25 Instansi yang terdiri dari 12 ribu pegawai akan dipindahkan ke IKN melalui beberapa tahap.

Baca Selengkapnya

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

44 hari lalu

Calon Anggota DPD asal NTT Gugat Hasil Pemilu ke MK

El Asamau menduga ada kecurangan dalam proses penghitungan suara pemilihan senator di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

44 hari lalu

Komeng Raih 5,3 Juta Suara, 'Juara' DPD Jawa Barat

Komedian Alfiansyah Komeng menjadi pemenang perolehan suara DPD daerah pemilihan Jawa Barat dengan mengumpulkan 5,3 juta suara lebih.

Baca Selengkapnya

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

44 hari lalu

Raih 5,3 Juta Suara, Komeng Dipastikan Lolos ke DPD RI

Komedian Alfiansyah Komeng dipastikan lolos ke Senayan.a memperoleh 5.399.699 suara, dari 27 kabupaten/kota Se - Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

45 hari lalu

Empat Calon Anggota DPD Jawa Barat dengan Suara Terbanyak, Komeng Unggul Telak

Rapat pleno terbuka yang dipimpin Komisioner KPU Jawa Barat Ahmad Nur Hidayat mengesahkan hasil rekapitulasi calon anggota DPD.

Baca Selengkapnya