Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud dari Arab Saudi (tengah) tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, 1 Maret 2017. Kunjungan ini diharapkan menjadi momentum untuk mendorong investasi dari Timur Tengah. ANTARA/Rosa Panggabean
TEMPO.CO, Denpasar - Kedatangan rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud berlibur ke Bali berpotensi mendongkrak kunjungan wisatawan dari Timur Tengah.
Ketua Associations Of The Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Bali I Ketut Ardana mengatakan sejak tahun 2014 kunjungan wisatawan dari Timur Tengah khususnya Arab Saudi cukup tinggi peningkatannya berkunjung ke Bali.
Menurut Ardana, ia memprediksi setelah kunjungan rombongan Raja Salman peningkatan wisatawan dari Arab Saudi akan lebih tinggi. "Kalau saja peningkatan yang terjadi 2017 sama seperti peningkatan 2015 ke 2016, maka kami bisa mendapat kunjungan turis dari Arab-Timur Tengah lebih dari 100 ribu," ujarnya.
Ia beranggapan pengaruh kunjungan Raja Salman ke Bali sangat berpengaruh membangkitkan minat masyarakat Arab Saudi untuk menikmati suasana di Pulau Dewata ini. "Saya berpikir ketika seorang Raja yang terkenal berkunjung ke sebuah destinasi, pasti perhatian rakyatnya akan mengikuti perjalanan Raja," tuturnya.
Saat ini, kata dia, kunjungan wisatawan di Bali yang tertinggi adalah Cina dan Australia. "Arab Saudi masih di urutan kesepuluh. Masih di bawah Malaysia dan Jepang," katanya. Simak pula : Raja Salman di Bali, Gubernur: Jangan Terlalu Ketat
Ardana menjelaskan biasanya selain pantai, wisatawan Timur Tengah menyukai objek wisata dataran tinggi. Ia mencontohkan misalnya, kawasan Bedugul dan Kintamani. Bagi dia Bali sebagai destinasi pariwisata terkenal di kancah internasional selalu mampu memenuhi kebutuhan wisatawan.
"Wisatawan dari negara mana pun datang ke Bali untuk makanannya kalau ingin mencari makanan yang cocok dengan Muslim itu ada. Banyak di Bali restoran yang punya sertifikat halal," ujarnya.