TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian RI akan segera membentuk tim untuk menindaklanjuti kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dalam memerangi radikalisme dan mengatasi persoalan lain. “Kami akan membentuk tim internal. Kami inventarisasi permasalahan kami selama ini apa,” kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul di Markas Besar Polri, Senin, 6 Maret 2017.
Menurut Martinus, inventarisasi masalah dilakukan untuk melihat pokok persoalan, misalnya apakah menyangkut soal pertukaran informasi yang tersendat atau sulitnya mendapatkan informasi. Juga apakah ada warga negara Indonesia yang terlibat terorisme di Arab Saudi atau orang di Indonesia yang terlibat.
Baca:
Perangi Terorisme,Indonesia-Arab Harus Kerja Sama ...
Pidato Raja Salman Teguhkan Komitmen Berantas ...
Polisi Bentuk Tim Pemberantasan Terorisme Indonesia-Arab
Polri akan membentuk tim yang saling bertukar informasi dengan Arab Saudi. Kerja sama juga memungkinkan untuk sektor selain terorisme. Selain itu, akan ada tim yang dibentuk untuk memerangi masalah narkoba dan uang palsu. “Itu juga menjadi pertukaran kerja sama kami.”
Polri akan mendorong tim yang akan bekerja sama di bidang terorisme terdiri atas anggota Detasemen Khusus Antiteror. Sedangkan personel Badan Reserse Kriminal akan masuk tim yang menangani narkoba dan uang palsu.
Baca juga:
Komite Pengendalian Tembakau: Stop Bahas RUU Pertembakauan
Korea Utara di Balik Kasus Wanita Asing Hilang Misterius?
Menteri Luar Negeri Australia Tak Sabar Hadiri KTT IORA
Menurut Martinus, kerja sama yang akan dibentuk dengan Arab Saudi akan memudahkan, mempercepat, serta melancarkan pengungkapan kasus-kasus terorisme dan kejahatan lain. “Kerja sama itu intinya ada tiga: menjalin komunikasi, melakukan koordinasi, dan berkolaborasi.”
DANANG FIRMANTO