Bantuan Hukum Indonesia untuk Tersangka Teroris di Malaysia

Reporter

Senin, 6 Maret 2017 14:09 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengaku sudah tahu mengenai warga negara Indonesia yang ditangkap Kepolisian Malaysia karena diduga melakukan teror pada Februari 2017. Kepada awak media, ia berjanji akan menindaklanjuti masalah itu.
"Kami tengah mengupayakan bantuan hukum," kata Wiranto di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 6 Maret 2017.

Indonesia akan mengupayakan bantuan hukum untuk tersangka teroris itu karena, bagaimanapun, terduga teroris itu WNI. Menurut Wiranto, di mana pun WNI terjerat masalah, berhak mendapatkan bantuan hukum dari pemerintah.

Baca:
BREAKING NEWS: Pelaku Pengeboman Cicendo Bandung Tewas
Suhardi: BNPT Terapkan Multistrategi Hadapi Teroris
Begini 600 Ribu Warga Muslim Indonesia Terlibat Aksi Radikal

Wiranto mencontohkan Siti Aisyah, tersangka pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Jong-nam. Meski terlibat pembunuhan figur dari keluarga penting, Siti Aisyah tetap mendapatkan bantuan hukum dari Indonesia setelah akses diberikan Kepolisian Malaysia. "Bagaimanapun, dia (tersangka teroris) berhak mendapatkan proses bantuan hukum yang layak. Itu yang kami lakukan.”

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, selama Februari lalu, Kepolisian Malaysia menangkap tujuh tersangka teroris. Satu di antaranya WNI berusia 28 tahun yang bekerja sebagai petani di Malaysia. Beberapa media Malaysia menyebut pria WNI itu pernah diusir dari Turki pada Juni 2016 karena mencoba bergabung dengan ISIS di Suriah.

Para tersangka teroris itu menerima perintah dari Mohamad Wandy Mohamad Jedi. Mereka diperintah melakukan aksi teror dengan ledakan bom berskala besar di Malaysia sebelum bergabung dengan ISIS di Suriah.

Baca juga:
Seusai Operasi Pengambilan Selang, Begini Kondisi Sri Rabitah
Kode Rahasia dari Korea Utara di Malam Nahas Kim Jong-nam
Raja Salman di Bali, Ketua Pecalang: Semoga Beliau Puas

Sejauh ini Wiranto mengaku belum mendapat kabar terbaru mengenai identitas ataupun motif dari tersangka teroris yang disebut berkaitan dengan ISIS itu. Hal tersebut ditangani oleh Kementerian Luar Negeri. "Itu Kemenlu yang menindaklanjuti.” Sedangkan dia, sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, hanya mengkoordinasi.

Secara terpisah, pihak Istana Kepresidenan menyatakan juga belum mendapat kabar apa pun mengenai penangkapan WNI tersangka teroris di Malaysia. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan belum bisa berkomentar apa pun sampai mendapat informasi lebih lanjut. "Saya belum dengar (perkembangannya)," ujar Pramono.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

5 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya