Ketemu Menhan, Buya Syafi`i: Jangan Kalah dari Ormas Radikal  

Reporter

Minggu, 5 Maret 2017 17:15 WIB

Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ahmad Syafii Maarif menjadi narasumber saat acara Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 di Jakarta, 18 April 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengunjungi dua tokoh ormas Muhammadiyah di Yogyakarta untuk membicarakan realisasi bela negara, Ahad, 5 Maret 2017. Kedua tokoh yang dikunjungi adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nasir dan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafi’i Ma’arif atau Buya Syafi'i.

Syafi’i Ma’arif menilai bela negara adalah salah satu cara untuk memperbaiki bangsa ini. Baik dengan menyadarkan ormas atau orang-orang yang bersikap radikal maupun menegakkan hukum bagi tindakan kriminal.

“Mereka juga bangsa kita. Ada juga yang kena pengaruh idiologi luar yang tak benar. Sadarkan atau tegakkan hukum. Enggak ada jalan lain,” kata Syafi’i di rumahnya, Perumahan Nogotirto, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Ahad, 5 Maret 2017.

Baca: Ryamizard: Kita Tidak di Kiri-Kanan, Pancasila di Tengah

Menurut Syafi’i, adanya kelompok-kelompok radikal karena berawal dari ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang tajam. Dia mempunyai harapan besar terhadap kiprah Ryamizard dalam merealisasikan bela negara. Dia tak khawatir bela negara akan disalahgunakan oleh ormas-ormas radikal.

“Masak tentara kalah. Negara harus kuat. Enggak boleh membiarkan orang-orang itu bikin gaduh,” kata Syafi’i.

Ryamizard menekankan bela negara merupakan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia. Lantaran itu pula, penyiapan konsep bela negara yang sudah dilaksanakan dua tahun lalu juga menggandeng Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Menteri Pendidikan Nasional, juga Menteri Agama.

Baca: FPI Ikut Bela Negara, Menhan: Yang Radikal Bisa Larut

“Melaksanakan (bela negara) itu harus. Termasuk ormas yang radikal juga kami ajarkan bela negara,” kata Ryamizard.

Menurut Ryamizard, ada banyak cara yang bisa dilakukan. Seperti melatih ormas untuk bela negara. Juga mengajarkan bela negara kepada warga negara sejak usia dini. Termasuk kegiatan Pramuka merupakan bagian dari bela negara. Dia berharap melalui bela negara akan membuat warga negara bangga dengan bangsanya dan mencintai negaranya.

“Ormas radikal ada yang ragu-ragu. Jadi kami dengerin dulu. Tidak ujug-ujug cinta dan bangga. Harus tahu dulu sejarah bangsa ini,” kata Ryamizard yang mengklaim sudah ada sekitar 70 juta warga negara yang mengikuti bela negara.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya