Peduli Samudra Hindia, Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT IORA  

Reporter

Kamis, 2 Maret 2017 19:16 WIB

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan menjadi tuan rumah Konfrensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA) pada 5-7 Maret 2017. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan, sebagai tuan rumah, Indonesia ingin menunjukkan kepemimpinannya di lingkaran Samudra Hindia.

"Keterlibatan ini adalah tambahan atau satu rangkaian dari leadership yang dimainkan Indonesia di berbagai kawasan. Di Asia sudah, di Pasifik sudah, maka kami ingin bermain di Hindia, " kata Retno saat memberikan keterangan pers perihal IORA di Istana Kepresidenan, Kamis, 2 Maret 2017.

Retno mengatakan Indonesia perlu menunjukkan kemampuan kepemimpinan yang bagus di lingkar Samudra Hindia. Sebab, menurut dia, belum ada satu kepemimpinan atau governance yang bagus di Samudra Hindia.

Dengan menunjukkan Indonesia memiliki kemampuan governance yang baik di Samudra Hindia melalui KTT IORA, kata Retno, Indonesia bisa berperan serta menjaga keamanan di lingkar tersebut. "Di sisi lain, menjamin berbagai bentuk kerja sama dapat dilakukan di lingkar Samudra Hindia dengan baik dan cepat, terutama dengan Indonesia," katanya.

Sebagai catatan, beberapa sektor prioritas di IORA adalah keamanan dan keselamatan maritim, fasilitas perdagangan investasi, manajemen resiko bencana, manajemen perikanan, ilmu pengetahuan, dan pariwisata. Fasilitas perdagangan dan investasi, menurut Retno, juga akan diarahkan ke masalah Blue Economy.

"Sebagai gambaran betapa pentingnya lingkar Samudra Hindia, jumlah penduduknya adalah 2,7 miliar, dilalui setengah dari kontainer dunia, sepertiga kargo dunia, dan dua per tiga shipment energi dunua," ujar Retno.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyatakan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah KTT IORA adalah untuk menegaskan komitmen Indonesia menjadi poros maritim dunia. Indonesia , ujar dia, tidak hanya ingin menunjukkan kepemimpinan di Lautan Pasifik, tetapi juga di Samudra Hindia.

"Setelah 20 tahun, baru pertama kali ini IORA menyelenggarakan KTT yang dihadiri paraleaders-nya. Ini terjadi karena inisiatif Indonesia," ujar Pratikno menegaskan komitmen Indonesia.

KTT IORA rencananya akan diikuti 16 tokoh VVIP dari berbagai negara anggota IORA seperti Presiden, Wapres, Perdana Menteri, dan Wakil Perdana Menteri. Beberapa tokoh yang sudah dipastikan hadir di antaranya Presiden Afrika Selatan, Perdana Menteri Malaysia, Perdana Menteri Australia, dan Wakil Presiden India.

Sementara itu, jumlah peserta secara umum, sejauh ini terhitung ada 477 orang. Dan, ke-477 otang itu akan mengawali kegiatannya di KTT IORA dengan mengikuti business summit.

ISTMAN MP

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

14 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

2 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

2 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

3 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

4 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

4 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

10 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

11 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

14 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

14 hari lalu

Reaksi Pemimpin Dunia Terbelah soal Serangan Iran Ke Israel

Serangan Iran ke Israel menuai respon berbeda para pemimpin dunia.

Baca Selengkapnya