Ketua DPR Setya Novanto (kanan) dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (kedua kiri) melambaikan tangan ketika tiba di Ruang Rapat Paripurna I di Gedung Parlemen, Jakarta, 2 Maret 2017. ANTARA/Widodo S. Jusuf
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto meminta Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengampuni tenaga kerja Indonesia yang bermasalah dengan hukum di Arab Saudi. Setya menyampaikan permintaan itu saat berpidato dalam acara kunjungan Raja Salman ke Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.
Setya juga meminta pemerintah Arab Saudi dan Raja Salman bisa mencari solusi terbaik masalah TKI dengan tetap menghormati hukum di Arab Saudi. "Atas nama rakyat Indonesia, kami mohon kemurahan hati Sri Baginda untuk memberikan ampunan," ucapnya.
Selain masalah TKI, Setya menyampaikan soal sejarah kunjungan Raja Faisal pada 47 tahun lalu. Ia juga menyinggung soal kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dalam menanggulangi terorisme.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Tenaga Kerja DPR Saleh Partaonan Daulay meminta kunjungan Raja Salman ke Indonesia dimanfaatkan untuk membahas masalah TKI. Pasalnya, di Arab Saudi saat ini, ada 25 warga negara Indonesia yang terancam hukuman mati.
Saleh menjelaskan, 25 WNI itu terdiri atas 12 orang yang didakwa melakukan pembunuhan, 5 orang diduga menggunakan sihir, dan 8 lain dengan dugaan melakukan zina.
Sementara itu, Raja Salman tidak menjawab spesifik soal isu TKI dalam sambutannya. Raja Salman hanya mengucapkan terima kasih atas dukungan DPR terhadap hubungan kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi.
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
3 hari lalu
Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.