Ginjal Sri Rabitah Diambil Majikan, Kemlu Tunggu Rekam Medis

Reporter

Selasa, 28 Februari 2017 23:00 WIB

Sri Rabitah, TKW asal Lombok Utara, menunjukkan hasil rontgen. Ia kehilangan ginjal setelah pulang dari Qatar. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Kemlu masih mencari informasi terkait rekam medis resmi Sri Rabitah sebelum mengambil langkah selanjutnya. Sri, 25 tahun, merupakan tenaga kerja Indonesia asal Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang mengaku kehilangan salah satu ginjalnya saat bekerja di Doha, Qatar.

"Sri meminta kasusnya diproses hukum agar tidak ada lagi korban lainnya. Namun, langkah hukum tersebut menunggu keterangan resmi mengenai kondisi ginjal Sri dan beberapa alat bukti lain yang diperlukan," ujar Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal saat dikonfirmasi, Selasa, 28 Februari 2017.

Iqbal mengaku sudah bertemu langsung dengan Sri di Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, dan mengumpulkan informasi. Bila terbukti, kasus Sri digolongkan sebagai kejahatan human trafficking for organ removal.

Baca: TKW Kehilangan Ginjal, KBRI Minta Bukti dari RS di Qatar

Pengakuan Sri, kata Iqbal, dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan rontgen yang dilakukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Mataram. "Sri juga memberikan pengakuan mengenai operasi yang dijalani tanpa ia ketahui alasannya dan tanpa persetujuannya, di Qatar pada 2014."

Iqbal berujar bahwa pihaknya telah meminta Kedutaan Besar RI Doha untuk mengejar keterangan dan klarifikasi awal dari rumah sakit di Doha dan dari sejumlah pihak yang disebutkan oleh Sri. Baik Kementerian Luar Negeri RI dan Kepolisian berniat memeriksa ulang kondisi tubuh Sri.

Iqbal pun memastikan keberangkat Sri ke Qatar pada 2014 bersifat resmi. Keberangkatannya Sri, ujar dia, terekam dalam Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (SISKOTKLN) BNP2TKI. "Dengan demikian, yang bersangkutan berangkat menggunakan (izin Pelaksana Penempatan TKI Swasta) PPTKIS resmi," tutur Iqbal.

Simak: Kasus Sri, BNP2TKI: Tidak Ada Laporan Perdagangan Organ

Namun Wakil Direktur Pelayanah Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Agus Rusdhy mengatakan tidak pernah memberikan keterangan bahwa satu ginjal Sri Rabitah, 25 tahun, tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Lombok Utara, sudah tidak ada. Berdasarkan pemeriksaan ulang hasil rontgen-nya, kata dia, ginjal tersebut masih utuh.

Keterangan tersebut disampaikan Agus Rusdhy kepada wartawan setelah Sri Rabitah datang untuk menjalani pemeriksaan ulang, Selasa, 28 Februari 2017. ''Tidak ada rekan sejawat saya yang menyatakan ginjalnya tidak ada. Saya sudah melakukan klarifikasi dan memperoleh konfirmasi,'' katanya.

YOHANES PASKALIS | SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

21 menit lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

50 menit lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

9 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

9 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

15 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya