Basaria: Mahasiswa Bikin SIM Bayar atau Ujian?

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 27 Februari 2017 23:01 WIB

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Basaria Panjaitan saat berkunjung di kantor Redaksi Tempo, Jakarta, 18 Februari 2016. TEMPO/Bintari Rahmanita

TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Inspektur Jenderal Basaria Panjaitan melontarkan pertanyaan sederhana ke para mahasiswa. Tapi jawaban sejumlah mahasiswa itu justru mengundang tawa dan senyuman peserta seminar di Yogyakarta.

“Siapa mahasiswa di sini yang sudah punya SIM (surat izin mengemudi)?” kata Basaria, polwan yang terpilih menjadi pimpinan KPK itu saat membuka seminar nasional bertema Membangun Gerakan Anti Korupsi di Kampus di Auditorium Kampus Thomas Aquinas Universitas Atmajaya Yogyakarta, Senin, 27 Februari 2017. Para mahasiswa itu segera mengacungkan jari telunjuk.

Basaria mengajukan pertanyaan berikutnya. Apakah mahasiswa mendapatkan SIM melalui ujian ataukah membayar sejumlah uang agar dimudahkan lulus ujian SIM? Jawaban mayoritas mahasiswa rupanya mengundang tawa, bahkan Basaria dibuat tersenyum. Mereka serempak menjawab, “Bayaaaaaaar!”

Basaria mengingatkan, membayar sejumlah uang untuk mendapatkan SIM dengan mudah dan cepat tanpa prosedur sesuai peraturan merupakan penyuapan. Menyuap masuk ke dalam 33 kategori modus korupsi. Begitu pula menyontek saat ujian di kampus yang digolongkan sebagai perilaku koruptif. “Karena korupsi bermula dari diri sendiri,” kata Basaria. “Selama ada niat dan kesempatan.”

Basaria mengingatkan perilaku korup bisa dipangkas melalui pendekatan keluarga, termasuk ibu. Ibu bisa berperan dalam mencegah tindakan korup sejak dini. “Ibu bisa memberi contoh bertindak jujur dalam keluarga. Bisa mengingatkan suaminya yang bekerja di pemerintahan untuk menerima gaji yang halal,” kata Basaria.

Perempuan Yogyakarta, kata Basaria, berdasarkan riset KPK pada tahun 2014, masih tergolong kurang dalam pendidikan pencegahan korupsi. Dari data KPK itu hanya empat persen perempuan yang mengajarkan kejujuran kepada anak-anaknya. “Padahal kalau semua perempuan itu berani menyatakan tidak pada korupsi, bisa mengurangi tindakan korup di negeri ini,” kata Basaria yang berencana memberikan pelatihan 2-3 hari.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta Anny Retnowati meminta keterlibatan kampus dalam gerakan antikorupsi. Gerakan itu bisa dengan melibatkan peran aktif mahasiswa. “Kalau ada sinyalemen perilaku korup, mahasiswa melaporkan. Cari info benar tidaknya. Kampus tak boleh diam,” kata Anny.

Peneliti Pusat Anti Korupsi UGM Zaenur Rochman mencontohkan pendidikan karakter yang diutamakan diterapkan terhadap anak-anak sejak usia dini hingga duduk di bangku sekolah dasar di Jepang dan Korea. Bukan pendidikan kognitif. Pendidikan karakter yang dimaksud seperti jujur, displin, berani bertanggung jawab. “Bangsa Indonesia tak punya budaya malu. Bahkan feodalisme dipelihara untuk memberikan upeti kepada penguasa agar diberi kemudahan,” kata Zaenur.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

54 menit lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sudah Dua Kali Mangkir, KPK: Penyidik Bisa Menangkap Kapan Saja

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan jemput paksa terhadap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor tak perlu harus menunggu pemanggilan ketiga.

Baca Selengkapnya

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

14 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

1 hari lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

2 hari lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

2 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

2 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

2 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

2 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya