Cina Agresif Membuat Pulau Buatan, Ini Tanggapan JK

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 23:01 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan keynote speech dalam World Ocean Summit 2017 di Sofitel, Nusa Dua, 23 Februari 2017. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku ikut memantau perkembangan aksi Cina yang dikabarkan membangun pulau buatan di Laut Cina Selatan. Menurut dia, aksi Cina tersebut bertentangan dengan kesepakatan atau aturan United Nation Convention of The Law of The Sea (UNCLOS).

"Kami kan mengikuti UNCLOS. Dalam UNCLOS, pulau buatan tidak masuk dalam kriteria batas wilayah. Jadi, batas wilayah tak bisa dihitung dari pulau buatan," ujar Jusuf Kalla yang menyinggung masalah Laut Cina Selatan di World Ocean Summit, Kamis, 23 Februari 2017.

Baca juga:
Gaduh Soal Freeport, JK: Iklim Investasi Bisa Terganggu
Datang ke Indonesia, Raja Arab Bawa Eskalator Sendiri


Pernyataan JK merespons pemberitaan beberapa kantor berita internasional. Menurut media tersebut, Cina hampir menyelesaikan 20 bangunan di beberapa pulau buatan di Laut Cina Selatan yang diprediksi mampu menjadi basis peluncuran rudal jarak jauh. Bangunan itu tampak di tiga pulau, yaitu Subi, Mischief, dan Fiery Cross.

Berbagai pihak menduga pembuatan pulau buatan itu merupakan upaya Cina untuk mengklaim sebagian sisi Laut Cina Selatan sebagai milik mereka. Apalagi Cina menganggap wajar pembangunan tersebut karena yakin itu berada di wilayah mereka.

Cina memang beberapa kali terseret dalam upaya saling klaim wilayah di perairan Laut Cina Selatan, terutama dengan negara-negara ASEAN. Salah satu yang menjadi sorotan adalah ketika Cina berhadapan dengan Filipina dalam arbitrase soal Laut Cina Selatan.

Baca juga:
Siti Aisyah Tak Ada di Daftar TKI, Ini Janji Menteri Hanif

Cepat Tinggalkan Pacar bila Ia Masih Teringat Mantan


JK mengatakan polemik Laut Cina Selatan sejauh ini tidak melibatkan Indonesia. Namun, ia tidak bisa memprediksi ke depannya karena polemik saling klaim wilayah tersebut bisa mengubah peta politik dunia.

"Peta politiknya bisa berubah dan itu bisa jadi masalah. Ada Taiwan, Filipina, dan Amerika di (polemik) itu. Saya harap negara ASEAN jangan sampai jadi korban konflik itu. Kalau konflik itu terjadi, arus perdagangan bisa menurun," tutur Jusuf Kalla.

ISTMAN M.P.


Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

8 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

9 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

11 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

12 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

23 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

23 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

23 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

24 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

24 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

41 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya