Penentang Reklamasi Bali Minta Polri Setop Kasus 2 Aktivis

Reporter

Kamis, 23 Februari 2017 17:49 WIB

Koordinator Divisi Hukum ForBALI, I Made Ariel Suardana (kiri) dan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Bali Suriadi Darmoko memperlihatkan bukti tanda terima surat kepada Kapolri di lobi Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2017. Tempo/Rezki Alvionitasari.

TEMPO.CO, Jakarta - Belasan aktivis lingkungan penolak reklamasi Teluk Benoa di Bai yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sipil mendatangi Markas Besar Polri di Jakarta Selatan, Kamis, 23 Februari 2017. Mereka menyerahkan surat ke Divisi Hubungan Masyarakat Polri.

Surat terbuka itu ditujukan buat Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Petrus Reinhard Golose, Komisi Kepolisian Nasional, serta Inspektorat Pengawasan Umum (Irwasum). Isi surat itu meminta Kapolri dan Kapolda Bali menghentikan kasus yang menjerat dua warga adat Sumerta yang juga aktivis lingkungan Bali, I Made Jonantara dan I Gusti Made Dharmawijaya.

Baca juga: Bank Dunia Segera Serahkan Kajian Awal Reklamasi Teluk Benoa

"Kasus ini merupakan pengekangan terhadap upaya-upaya masyarakat adat mempertahankan hidupnya," kata Suriadi Darmoko, Direktur Wahana Lingkungan Hidup Bali setelah menyampaikan surat ke Divisi Humas Polri. Dia mengatakan perbuatan kedua warga Bali itu bukanlah suatu tindak pidana sehingga kasusnya harus diberhentikan.

Koordinator Divisi Hukum ForBALI, I Made Ariel Suardana, mengatakan kedua warga itu diperiksa Polda Bali pada 10 Februari 2017. Mereka diperiksa soal pengibaran bendera merah putih pada aksi tolak reklamasi Teluk Benoa di DPRD Bali, 25 Agustus 2016. Surat panggilan pemeriksaan pada 8 Februari 2017 menyebutkan mereka disangkakan Pasal 24 huruf a juncto Pasal 66 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Penyebabnya, bendera merah putih yang dibawa dalam demonstrasi itu di bawahnya juga dikibarkan bendera ForBALI.

Manajer Kampanye Pesisir, Laut, dan Pulau-Pulau Kecil Walhi Eksekutif Nasional, Ony Mahardika, mengatakan kriminalisasi kerap terjadi pada saat rakyat melawan kebijakan eksploitasi atas lingkungan hidup di wilayahnya. "Kasus kriminalisasi aktivis lingkungan hidup di Indonesia terjadi di banyak tempat ketika rakyat berani bersikap tegas terhadap ketidakadilan," ujarnya.

Diana Gultom dari debtWATCH, mengatakan perjuangan Bali Tolak Reklamasi adalah perjuangan masyarakat melindungi hidupnya. "Mirisnya, kasus kriminalisasi ini terjadi di Bali di mana hari ini sedang berlangsung World Ocean Summit," kata Diana.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

12 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

13 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

19 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

1 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya