Menristekdikti Minta PTS Tingkatkan Kualitas, Ini Alasannya

Reporter

Rabu, 22 Februari 2017 23:00 WIB

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek), Muhammad Nasir. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir meminta perguruan tinggi swasta (PTS) untuk terus meningkatkan kualitas. Di antaranya dengan mengajukan program studi yang sampai saat ini belum terakreditasi.

“Kalau tidak akan menjadi masalah ke depannya, perguruan tinggi dalam peraturan tidak boleh meluluskan mahasiswa prodi itu,” ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 22 Februari 2017.

Baca juga:
Proyek Pembangunan Perguruan Tinggi yang Mangkrak Berlanjut
Menteri Nasir Soroti Masalah Perguruan Tinggi Swasta Papua

Nasir mengatakan upaya peningkatan kualitas salah satunya dilakukan melalui usulan merger bagi perguruan tinggi yang terdapat dalam satu yayasan agar pengelolaan dan kualitasnya menjadi lebih baik, kuat, dan sehat. Kemudian upaya lainnya adalah meninjau peraturan-peraturan serta kebijakan yang relevan dan perlu diperbaharui.

Sebagai contoh, melalui implementasi peraturan baru Permenristekdikti Nomor 20 tahun 2017 untuk mendongkrak jumlah publikasi, guna meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Jumlah guru besar Indonesia hingga akhir tahun lalu mencapai 5.216 dan lektor kepala sebanyak 33.928, serta jumlah publikasi ilmiah mencapai 9.989. Angka itu masih jauh di bawah negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura,dan Thailand.

Nasir menuturkan diperlukan sekitar 7.818 jurnal nasional terakreditasi bagi publikasi lektor kepala dan para mahasiswa S2. Sedangkan, saat ini jumlah nasional baru sebanyak 471 jurnal, dan yang terakreditasi pada indeks global atau Scopus baru sebanyak 28 jurnal.

Sehingga, Kemenristekdikti pun mengantisipasi hal itu melalui program akselerasi jurnal dan penggunaan Science and Technology Index (SINTA). Sistem akreditasi nasional pun sebelumnya hanya memiliki dua kelas yaitu A untuk 85-100 dan B untuk 70-85 akan dibuat sistem grading baru melalui clustering SINTA 1-6.

“Kalau nilainya ada di SINTA 1 pasti sudah bisa masuk ke Scopus, program ini untuk memfasilitasi peningkatan jumlah publikasi ilmiah,” kata Nasir.

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

4 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

5 hari lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

7 hari lalu

Mau Kuliah di Fakultas Hukum, Apa yang Sebaiknya Disiapkan?

Berminat menjadi sarjana hukum, tentu saja harus kuliah di fakultas hukum. Berikut yang perlu disiapkan calon mahasiswa hukum.

Baca Selengkapnya

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

14 hari lalu

5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024

QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.

Baca Selengkapnya

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

20 hari lalu

10 Program Studi Paling Ketat SNBP 2024 dari Berbagai Universitas

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengumumkan 10 program studi paling ketat dalam SNBP) 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

33 hari lalu

Unika Santo Thomas Sumatera Utara Nyatakan Sihol Situngkir Tersangka TPPO Tak Lagi Jabat Rektor Sejak 2022

"Bapak Sihol Situngkir sudah tidak menjabat lagi sebagai rektor di Unika Santo Thomas," kata Maidin,

Baca Selengkapnya

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

34 hari lalu

Ribuan Mahasiswa jadi Korban TPPO Berkedok Magang Ferienjob Jerman, Pakar: Kampus Tak Hati-Hati

Pakar pendidikan menilai ribuan mahasiswa bisa menjadi korban TPPO berkedok magang ferienjob karena kesalahan kampus

Baca Selengkapnya

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

35 hari lalu

Ini Daftar Perguruan Tinggi yang Diduga Terlibat TPPO Berkedok Magang lewat Ferienjob di Jerman

Ada sekitar 41 perguruan tinggi di Indonesia yang tercatat mengirimkan sejumlah mahasiswanya dalam program magang mahasiswa ke Jerman pada 2023.

Baca Selengkapnya

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

37 hari lalu

Korban Dugaan TPPO Mahasiswa Indonesia Magang di Jerman Disebut Banyak yang Belum Buka Suara

Direktur Beranda Perempuan Indonesia, Zubaedah, menyakini masih ada banyak penyintas dugaan TPPO bermodus mahasiswa magang di Jerman.

Baca Selengkapnya

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

40 hari lalu

Peran 5 Tersangka Perdagangan Orang Berkedok Magang Mahasiswa di Jerman, Ada dari Pihak Universitas

Bareskrim mengungkap kasus TPPO atau perdagangan orang berkedok magang ke Jerman yang melibatkan 33 universitas dan diikuti ribuan mahasiswa.

Baca Selengkapnya