Imam Besar Front Pembela Islam Rizieq Syihab di atas mobil komando. Rizieq mempersilakan Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath untuk menyampaikan hasil pertemuan dengan Komisi Hukum DPR, 21 Februari 2017. TEMPO/Ahmad Faiz
TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar FPI Rizieq Syihab menyampaikan orasi di tengah aksi 212 yang berlangsung di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta, hari ini, Selasa, 21 Februari 2017. Aksi ini ini dilakukan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dipecat. Rizieq menegaskan umat Islam bukan musuh TNI dan Polri.
"Turunnya kita (ke jalan) tidak untuk makar, kita cinta NKRI," kata Rizieq berteriak dan tampak bersemangat. Ia juga mendesak DPR segera meminta Presiden Joko Widodo memecat Gubernur Ahok. Dia tak menginginkan penista agama memimpin Jakarta.
Dalam kesempatan itu, Rizieq juga mengatakan menjamin demonstrasi berlangsung damai. Rizieq mengaku cinta negara. Pimpinan FPI itu mengatakan bahwa umat Islam bukan musuh TNI atau polisi. "Setelah ini kita akan bubar dengan tertib," ucap dia.
Rizieq juga menyinggung soal penanganan banjir. FPI, kata Rizieq, menyiapkan posko bencana banjir di Jakarta. Dia mengajak massa yang ikut berdemo turut membantu sesama. Rizieq berorasi selama lebih dari satu jam di atas mobi komando.
Sementara itu, DPR menerima perwakilan demonstran untuk menyampaikan tiga aspirasi. Pertama meminta agar Ahok dipecat, kedua meminta agar menghentikan kriminalisasi terhadap ulama termasuk Rizieq, kemudian meminta menghentikan menangkap mahasiswa.