Pengamat Politik: 4 Kemungkinan Berlabuh Suara Agus-Sylvi

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 17:23 WIB

Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono dan Silvyana Murni dalam jumpa pers menanggapi hasil hitung cepat di wisma Proklamasi, Jakarta Pusat, 15 Februari 2017. Pasangan Agus-Silvy mengakui kekalahannya dalam Pilkada DKI Jakarta dan mengucapkan selamat kepada pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Nyaris bisa dipastikan, Pilkada DKI Jakarta akan berlangsung dua putaran, melihat hasil hitung surat suara CI oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan quick count atau perhitungan suara cepat sebelumnya, petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat atau Ahok-Djarot beroleh suara dikisaran 43 persen, disusul Anies Baswedan-Sandiaga Uno atau Anies–Sandi sekitar 40 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni atau Agus-Sylvi beroleh tak jauh dari 17 persen suara.

Baca juga: Bagaimana Kubu Ahok dan Anies Berebut Suara Agus-Sylvi


Adi Prayitno, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta sepakat dengan banyak asumsi lainnya, bahwa di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, 19 April nanti, ditentukan oleh suara pemilih Agus-Sylvi sebelumnya. "Penentu kemenangan terletak pada sejauh mana kemampuan keduanya, Ahok dan Anies, meraih suara pendukung Agus-Sylvi yang mencapai 17 persen itu, apalagi selisih suara Ahok dan Anies hanya terpaut dikisaran 2 persen saja," kata Adi, kepada Tempo, 19 Februari 2017..


Dan, siapakah yang berpeluang meraih dukungan dari pemilih Agus-Sylvi? Adi Prayitno mempunyai empat kemungkinan.

Sialkan baca: Dihubungi Agus-Sylvi, Ahok Titip Salam buat SBY


Pertama, secara umum, kedua paslon relatif berimbang untuk mendapat limpahan suara pendukung Agus-Sylvi. Tergantung seberapa kuat lobi, penetrasi dan kesamaan visi serta misi Ahok dan Anies cocok dengan pemilih Agus-Sylvi. "Ini bukan perkara mudah tentunya," kata Adi.


Kedua, kemungkinan pemilih Agus-Sylvi lebih cenderung akan beralih ke Anies. Sebab, pemilih Agus dan Anies memiliki irisan yang senafas, yakni sama-sama pemilih Islam yang bersemangat melawan Ahok, atau asal bukan Ahok.

Baca pula: Agus-Sylvi Kalah, PAN Siap Merapat ke Anies-Sandi


Advertising
Advertising

Ketiga, melihat kedekatan sejumlah parpol pengusung Agus-Sylvi seperti PAN, PPP, dan PKB cukup terbuka lebar pula mereka akan beralih bergabung ke Ahok yang didukung partai koalisi pemerintah saat ini. "Artinya mayoritas partai penyokong Agus-Sylvi memiliki riwayat yang sama, yakni sama-sama partai koalisi pemerintah pusat," katanya.


Keempat, karena alasan pragmatis, partai-partai penyokong Agus-Sylvi akan beralih dukungan ke Ahok atau Anies disebabkan alasan pragmatis, seperti konsesi kekuasaan, deal politik, jabatan publik, dan sebsgainya. "Pada tahap inilah ideologi dan idealisme partai sudah mulai dieksklusi menjadi alat barter politik. Jadinya politic as usual yaitu siapa mendapatkan apa. Ya, politik hanya sekadar dapat kekuasaan," kata Adi Prayitno.


S. DIAN ANDRYANTO

Simak: Analis Politik: Lingkungan Agus-Sylvi Ciptakan Blunder

Berita terkait

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

53 hari lalu

KIP Uji Konsekuensi Informasi Data Pemilu KPU Pekan Depan

Yayasan Advokasi Hak Konstitusional Indonesia (YAKIN) meminta informasi real count (hitung nyata) dalam bentuk data mentah seperti file nilai dipisah

Baca Selengkapnya

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

13 Februari 2024

Politikus Malaysia dan Timor Leste Pertanyakan KPU soal Pencalonan Gibran Rakabuming

Politikus Malaysia dan Timor Leste yang tergabung dalam organisasi jaringan anggota parlemen se-ASEAN mempertanyakan pencalonan Gibran Rakabuming.

Baca Selengkapnya

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

18 Januari 2024

Cara Mencoblos di TPS saat Pemilu 2024 dan Persyaratannya

Pemilu 2024 akan dilaksanakan pada Rabu, 14 Februari 2024 pukul 07.00-13.00 waktu setempat. Berikut tata cara mencoblos di TPS saat Pemilu.

Baca Selengkapnya

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

16 Oktober 2023

KPU Libatkan BNN Periksa Kesehatan Bebas Narkoba Capres-Cawapres

KPU akan melibatkan BNN dalam pemeriksaan kesehatan bakal calon presiden dan wakilnya. BNN masuk dalam tim untuk memastikan para calon bebas narkoba.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

7 Agustus 2023

KPU DKI: 1.859 Bacaleg Memenuhi Syarat Ikut Pemilu 2024

KPU DKI mengumumkan ribuan bakal calon legislatif (bacaleg) memenuhi syarat (MS) dan sisanya, ratusan peminat tidak memenuhi syarat (TMS)

Baca Selengkapnya

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

15 Mei 2023

KPU Kamboja Coret Satu-satunya Partai Oposisi dari Pemilu

Dengan dicoretnya partai oposisi dari pemilu Kamboja, maka Partai Rakyat Kamboja yang berkuasa akan maju tanpa lawan.

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya