Sekolah Mataram Dikepung Iklan Rokok

Reporter

Senin, 20 Februari 2017 16:21 WIB

Ilustrasi larangan merokok/kampanye anti rokok. Getty Images/ChinaFotoPress

TEMPO.CO, Mataram - Lembaga peduli anak Yayasan Gagas Mataram meminta kepedulian Pemerintah Kota Mataram untuk mengatasi maraknya penjualan dan pemasangan iklan rokok di sekitar sekolah. Apalagi, pada 2018 mendatang, kota Mataram akan dicanangkan sebagai Kota Layak Anak.

Direktur Yayasan Gagas Mataram Azhar Zaini mengatakan sekolah-sekolah mulai dari SMP sampai SMA dikepung warung-warung yang penuh dengan jualan rokok dan iklan-iklan rokok. Untuk itu, lembaganya selaku pendamping 30 sekolah akan melakukan edukasi. "Pemerintah Kota Mataram harus segera tanggap masalahnya," kata Azhar Zaini kepada Tempo, Senin 20 Februari 2017 siang. Padahal dulu, katanya, sudah ada kesepahaman untuk menghentikan izin pemasangan iklan rokok.

Azhar menambahkan, semakin banyak anak-anak perempuan yang kecanduan rokok karena adanya citra sebagai anak macho jika merokok. "Hasil investigasi kami, anak-anak perempuan ikut merokok karena pergaulan," ucapnya.


Baca juga:
Dikritik, Presiden Trump Pecat Pejabat Senior Dewan Keamanan
Ajal Kim Jong-nam dan Kisah 5 Racun Alami Pembunuh Manusia

Ia menyatakan keprihatinannya sebab semakin banyak pemasangan iklan rokok di warung-warung bahkan berdekatan dengan puskesmas di Mataram. Antara lain ada dua videotron di dekat Puskesmas Tanah Aji. "Siang pun terlihat jelas videotron itu," ujar Azhar.

Menurut dia, para pemilik warung mendapatkan imbalan berupa rokok dan uang untuk pemasangan poster di warungnya. Mereka memperoleh spanduk sebagai dalih penahan panas matahari. Ada yang menerima imbalan berupa rokok dan ada pula yang dibayar Rp 300 ribu hingga Rp 1 juta setahun. Para pemilik warung, menurut dia, tidak menyadari dampak rokok terhadap anak-anak.

Tempo berupaya memperoleh konfirmasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak maupun Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menangani masalah perizinan. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada jawaban. Sewaktu dimintai tanggapan, Asisten I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Lalu Martawang belum dapat memberi penjelasan karena sedang menjadi pembicara suatu kegiatan di luar daerah.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

3 hari lalu

Indonesia Tertinggal dalam Pengendalian Industri Tembakau di Tingkat ASEAN

Hingga hari ini, kata Bigwanto, pemerintah belum mempunyai regulasi yang memadai untuk mengendalikan produk tembakau.

Baca Selengkapnya

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

12 hari lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

23 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

27 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

29 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

42 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

45 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

56 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

20 Maret 2024

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

9 Maret 2024

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya