Kementan Siapkan 100 Ribu Hektare Lahan Pertanian di Riau  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 17 Februari 2017 20:12 WIB

Petani peserta program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) dari Sinarmas Forestry, di Perawang, Riau, 17 Juli 2016. Tempo/Ghoida Rahmah

TEMPO.CO, Pekanbaru – Kementerian Pertanian bakal menyiapkan 100 ribu hektare lahan untuk pertanian organik di wilayah Riau. Dalam tiga tahun, Riau ditargetkan mampu menjadi daerah penyuplai bahan pangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

”Kita dorong pertanian organik 100 ribu hektare untuk Riau,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, setelah berkunjung ke Pelalawan, Riau, Jumat, 17 Februari 2017.

Amran mengatakan letak Provinsi Riau sangat strategis, yaitu berdekatan dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura. Ini menjadi peluang besar bagi daerah itu mengembangkan bisnis pertanian organik.

Baca: Kementerian PU Rehabilitasi 5 Daerah Irigasi di Jawa Tengah

Untuk itu, kata Amran, Kementerian Pertanian mendorong pengembangan pertanian organik, terutama di wilayah perbatasan sebagai sentra produksi pangan. Ditargetkan, Riau mampu menjadi daerah penyuplai bahan pangan untuk kedua negeri jiran Malaysia dan Singapura.

”Jarak Riau ke Malaysia dan Singapura itu hanya satu jam, kita dorong pertanian di wilayah perbatasan agar nanti bisa menyuplai ke negeri tetangga,” kata Amran.

Amran menjelaskan, hingga kini, sebanyak 30 juta penduduk Malaysia dan 5 juta penduduk Singapura masih mengandalkan suplai bahan pangan impor dari Vietnam dan Pakistan sekitar 1,5 ton per tahun.

Melihat peluang yang masih terbuka lebar, Amran berharap pengembangan pertanian organik di Riau bukan hanya mampu memenuhi permintaan daerah melainkan kebutuhan luar negeri.

”Malaysia dan Singapura adalah pasar kita, kita harus rebut dalam waktu singkat,” kata Amran.

Amran mengaku pemerintah telah menyiapkan segala kebutuhan Riau untuk pengembangan pertanian organik, baik anggaran maupun alat mesin pertanian. “Semuanya kita siapkan dari pusat,” tuturnya.

Amran mengaku pengembangan pertanian di wilayah perbatasan tersebut merupakan komitmen dari Presiden Joko Widodo, yang menginginkan Indonesia membangun dari wilayah pinggiran.

”Kita targetkan dalam tiga tahun sudah produksi.”

RIYAN NOFITRA



Berita terkait

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

2 jam lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

1 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

8 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

10 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya