Polri Dorong Masyarakat Laporkan Kecurangan Pilkada  

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 06:25 WIB

Ilustrasi persiapan/logistik Pilkada. ANTARA/Adeng Bustomi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Kepolisian Republik Indonesia Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mendorong semua pemilih dan masyarakat melaporkan segala bentuk kecurangan pada pemilihan kepala daerah serentak 2017 kepada panitia pengawas pemilu. Sebab, mereka memiliki otoritas dalam menangani kecurangan pilkada.

Boy mencontohkan dugaan politik uang, intimidasi, dan perlakuan tidak wajar dalam pemungutan suara bisa segera dilaporkan ke pengawas pemilu. Nantinya, pengawas pemilu memiliki waktu menentukan apakah laporan-laporan yang masuk dapat digolongkan sebagai tindak pelanggaran pemilu. “Mekanisme apa pun yang ditetapkan panwas menjadi patokan utama penyidik menindaklanjuti,” katanya di Mabes Polri, Kamis, 16 Februari 2017.

Baca juga:
Pemberitaan Kerap Jelek, Donald Trump Protes ke Media

Ahok: Stigma Parpol Minta Biaya dari Paslon Tidak Benar


Selain itu, apabila terjadi sengketa dalam pilkada, Boy meminta proses hukum menjadi cara untuk menyelesaikan. Dia mengimbau para elite politik dan partai politik dapat menjadikan jalur hukum sebagai penyelesaian, misalnya sengketa hasil dari penghitungan suara. Tujuannya agar penyelesaian dilakukan secara bermartabat dan tanpa kekerasan.

Boy menuturkan, ada kemungkinan perselisihan angka sangat tipis di antara para pasangan calon di pilkada. Ini tidak menutup kemungkinan bakal memicu sengketa. Untuk itu, ia memandang penting untuk bersama-sama membangun tekad agar rangkaian pilkada tetap berjalan aman. “Kami bersyukur kualitas demokrasi menunjukkan tingkat partisipasi yang baik,” katanya.

Namun Boy menilai secara umum penyelenggaraan pilkada serentak pada 2017 berjalan dengan aman dan lancar. Kondisi itu tercapai lantaran ada semangat bersama dari petugas penyelenggara pemilu, pengawas, soliditas TNI dan Polri, hingga tingkat pengamanan di masing-masing tempat pemungutan suara.

Baca juga:
Begini 600 Ribu Warga Muslim Indonesia Terlibat Aksi Radikal
MKMK Putuskan Patrialis Akbar Diberhentikan Tidak Hormat


Boy menambahkan, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian dan TNI untuk mengamankan jalannya pemungutan suara yang diprediksi terjadi dua putaran di sejumlah daerah, seperti DKI Jakarta. Ia mengatakan kerja sama dilakukan dengan tetap netral dan obyektif.

DANANG FIRMANTO


Berita terkait

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

59 menit lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

4 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya