Kasus Diksar Mapala UII, Berkas Dilimpahkan ke Kejaksaan  

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 14:40 WIB

Foto Kegiatan Diksar Mapala Universitas Islam Indonesia (UII) yang menewaskan tiga anggotanya. Tiga mahasiswa UII, Muhammad Fadli, 19 tahun, Ilham Nurfadmi Listia (20), dan Syaits Asyam (19), tewas setelah mengikuti Pendidikan Dasar Mahasiswa Pecinta Alam Unisi bertajuk "The Great Camping XXXVII." Instagram.com

TEMPO.CO, Karanganyar – Kepolisian Resor Karanganyar melimpahkan berkas pemeriksaan kasus Pendidikan Dasar TGC (The Great Camping) XXXVII Mapala Unisi UII (Universitas Islam Indonesia) ke Kejaksaan Negeri Karanganyar, Kamis, 16 Februari 2017.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Karanganyar Ajun Komisaris Rohmat Ashari mengatakan polisi telah bergerak cepat menangani kasus tersebut. “Sehingga kami bisa limpahkan ke kejaksaan dalam waktu kurang dari sebulan,” katanya saat ditemui di Kejaksaan Negeri Karanganyar.

Baca juga:
Kasus Mapala UII, 2 Tersangka Dianggap Tertutup
Kasus Mapala UII, Polisi Teliti Komputer Panitia yang Kosong


Dalam pemeriksaan tersebut, polisi sudah mengumpulkan berbagai barang bukti serta memeriksa puluhan saksi. Polisi juga telah menetapkan dua tersangka dalam kasus tersebut. “Semua sudah kami dapatkan sehingga berkas kami serahkan kepada kejaksaan,” katanya.

Rohmat menyebutkan, berkas yang dilimpahkan ke kejaksaan cukup banyak. “Lebih dari 500 lembar berkas,” katanya. Selain berita acara pemeriksaan, pihaknya melampirkan resume pemeriksaan serta hasil visum para korban.

Selain itu, polisi melampirkan surat pernyataan bermeterai yang ditandatangani oleh peserta diksar. Dalam surat tersebut, peserta menyatakan bahwa peserta tidak akan menuntut apabila ada kerugian fisik ataupun jiwa. Namun, berdasarkan pendapat saksi ahli, surat pernyataan tersebut tidak menggugurkan tanggung jawab panitia diksar.

Sedangkan barang bukti serta tersangka baru akan dilimpahkan jika berkas tersebut telah dinyatakan lengkap oleh kejaksaan. “Kami harap pemeriksaan berkas bisa berjalan cepat,” katanya.

Meski demikian, Rohmat mengatakan hingga saat ini pihaknya belum melakukan reka ulang terhadap kasus tersebut. “Reka ulang atau rekonstruksi akan kami gelar jika kejaksaan meminta,” katanya.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Karanganyar Heru Prasetyo menyebutkan pihaknya telah menunjuk enam jaksa untuk menganalisis berkas itu. “Pemeriksaan berkas akan kami selesaikan kurang dari delapan hari,” katanya.

Dia menyatakan kejaksaan juga akan bekerja cepat dalam menangani kasus dugaan kekerasan dalam acara diksar mapala itu. “Apalagi kasus ini sudah menjadi sorotan masyarakat,” katanya.

Sedangkan mengenai rekonstruksi, dia belum bisa memastikan kapan akan dilakukan. “Rekonstruksi pada dasarnya tidak harus dilakukan,” katanya. Namun proses itu diperlukan untuk mencocokkan hasil pemeriksaan dengan fakta yang ada di lapangan.

AHMAD RAFIQ



Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

8 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

19 jam lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

1 hari lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

2 hari lalu

BRIN Undang Periset dan Mahasiswa Ikut Platform Kolaborasi Biologi Struktur untuk Gali Potensi Keanekaragaman Hayati

BRIN terus berupaya menemukan metode yang paling baru, efektif, dan efisien dalam proses pemurnian protein.

Baca Selengkapnya