Analis Politik: Anies-Sandi Berkah Soft Campaign  

Reporter

Kamis, 16 Februari 2017 07:47 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri) menyampaikan pidato politik saat kampanye terbatas bersama simpatisan Partai Idaman pimpinan Rhoma Irama, di Cibubur, Jakarta, 2 Februari 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Analis politik dari UI (Universitas Indonesia) Donny Gahral Adiansyah yang mengikuti hasil perhitungan cepat atau quick count Pilkada DKI Jakarta, mengungkapkan bahwa naiknya suara pasangan calon nomor 3, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno atau Anies-Sandi berbeda tipis dengan Ahok-Djarot, karena kemampuan keduanya menarik simpati dengan soft campaign.

Baca pula: Kubu Anies-Sandi Siap Rangkul Agus-Sylvi di Putaran Kedua

"Anies mampu menarik simpati dengan soft campaign," kata Donny, menegaskan. "Secara internal saya kira Anies berkampanye secara soft dan menyentuh, meski tetap lemah pada detil apa yang harus dilakukan," katanya. Ia menegaskan, Anies-Sandi tidak pernah menyerang pemerintah. "Hal ini juga mengundang simpati pemilih," katanya.

Baca juga:
Pidato Prabowo Usai Coblosan: Anies-Sandi Pasangan Pahea
Anies-Sandi Menang di Pulau Pramuka



Donny menambahkan pula adanya faktor eksternal. "Faktor eksternal tentu saja keuntungan yang tidak diniatkan dari pertarungan paslon Agus-Sylvi (AHY) dengan Ahok-Djarot," katanya. Selain itu, menurutnya, blunder yang dilakukan kerabat AHY di media sosial, sehingga membuat berpindahnya pemilih Agus kepada Anies.

Mengenai faktor Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Donny tak mengesampingkan pengaruh peran tersebut seperti haknya peran SBY kepada Agus-Sylvi dan Megawati untuk Ahok-Djarot. "Saya kira mesin politik Gerindra bekerja optimal," kata dia. "Meski sosok Prabowo tidak terlalu dijadikan endorser saat kampanye Anies-Sandi," kata dia.

Satu hal lagi yang dimainkan "cantik" oleh Anies, menurut Donny kemampuannya mengambil diferensiasi atau perbedaan dengan pasangan AHY dengan mencegah sebisa mungkin hard campaign, yang menyerang. "Meski di belakang yang bersangkutan berderet kelompok Islam garis keras anti-Ahok," katanya.

S. DIAN ANDRYANTO

Berita terkait

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

8 Maret 2023

Mudarat Opsi Kanibal Komponen KRL

Pemerintah mempertimbangkan opsi retrofit atau perpanjangan umur pakai kereta listrik atau KRL menggunakan komponen kereta lain.

Baca Selengkapnya

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

9 Agustus 2022

Wagub DKI Sebut Nasib Penjualan Saham Bir PT Delta Diserahkan ke Penjabat Gubernur

Penjualan saham bir PT Delta Djakarta adalah bagian dari janji kampanye Anies Baswdan dan Sandiaga Uno saat Pilgub DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

24 April 2020

Pusat Krisis Covid-19 UI Berikan Layanan Konseling

Tim khusus FIK UI ini mengedukasi masyarakat tentang penularan, pencegahan dan tanda gejala COVID-19 hingga kesehatan mental masyarakat selama wabah.

Baca Selengkapnya

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

24 April 2020

Peringkat UI Melonjak di World University Impact Rankings 2020

Universitas Indonesia (UI) menempati peringkat 47 dunia sebagai perguruan tinggi yang mampu memberikan dampak bagi sosial dan ekonomi bangsa.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

24 April 2020

Cegah Covid-19, DPPM UI Salurkan Bantuan Paket Kebersihan Diri

DPPM UI menyalurkan bantuan berupa 1.368 paket kebersihan diri berupa sampo, sikat dan pasta gigi untuk menunjang sanitasi cegah Covid-19.

Baca Selengkapnya

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

24 April 2020

Ramadan, 11 Kelompok Pasien Ini Dianjurkan Tidak Puasa

Dekan FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan ada 11 kelompok pasien yang dianjurkan tidak berpuasa selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

24 April 2020

UI, UGM, IPB Masuk 100 Universitas Versi Times Higher Education

Berdasarkan peringkat Times Higher Education Universitas Indonesia berada di urutan ke 47, UGM 72, dan IPB peringkat 77.

Baca Selengkapnya

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

23 April 2020

Prabowo 'Bela' Jokowi, Pengamat: Pemerintah Dalam Tekanan

Pengamat dari Puskapol UI menyebut munculnya Prabowo yang membela Jokowi menunjukkan pemerintah sedang dalam tekanan menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

18 April 2020

UI Kembangkan APD Pemurni Udara untuk Petugas Medis COVID-19

Inovasi APD ini diharapkan mampu melindungi para petugas medis yang bertugas merawat para pasien COVID-19.

Baca Selengkapnya

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

14 April 2020

UI Terima 1.636 Mahasiswa Baru Jalur Prestasi Akademik

Jumlah tersebut terdiri atas 739 calon mahasiswa program Vokasi, 640 program Sarjana Kelas Paralel, dan 257 program Sarjana Kelas Internasional.

Baca Selengkapnya