TEMPO Interaktif, Kupang:Kepolisian Resor Sikka, Nusa Tenggara Timur, menangkap pemicu kerusuhan di Maumere pascaeksekusi terpidana mati kasus Poso yaitu Fabianus Tibo, Dominggus da Silva, dan Marinus Riwu. Ketiganya adalah Aditya, Yon, dan Mira. Peranan Aditya, menurut Kepala Polres Sikka Ajun Komisaris Besar Endang Syafruddin, membakar emosi massa untuk merusak gedung DPRD. Adapun Yon dan Mira, aksinya yang terekam dalam kamera polisi saat berteriak bakar...bakar...!"Polisi punya bukti rekaman video dan foto tentang aktivitas tiga orang itu selama demonstrasi berlangsung," ujat Endang kemarin. Aditya yang mengaku aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia kini ditahan.Endang mengungkapkan, jajarannya sudah mengingatkan kepada Aditya agar membatalkan niatnya menggalang massa. Namun, peringatan itu tidak digubris bahkan Aditya terang-terangan mengomandani massa untuk brutal.Aditya sempat mengirim pesan pendek (SMS) kepada Endang Syafruddin yang isinya pengunjuk rasa menyegel gedung DPRD. Sedangkan Yon dan Mira memerintahkan massa menyerbu Kantor Polres Sikka serta membakar pasar. Target massa menyerbu kantor polisi dan membakar pasar berhasil dicegah. "Keduanya saya tangkap saat mengarahkan massa bertindak anarkis," ujar Endang.Kerusuhan di Maumere yang berlangsung 10 jam setelah Tibo dkk dieksekusi pada Jumat lalu itu menghancurkan sejumlah gedung. Massa antara lain membakar Kantor Pengadilan Negeri Maumere, melempari kantor DPRD, dan merusak Kantor Kejaksaan Negeri Maumere.Kemarin situasi di Maumere kembali tegang saat massa menyambut kedatangan jenazah Dominggus da Silva yang tiba di Bandar Udara Waioti Maumere kemarin sekitar pukul 12.30 waktu setempat. Teriakan histeris dan tetesan air mata ribuan warga tumpah ketika jenazah turun dari pesawat.Pengamanan bandara dan jalur menuju kota yang dilintasi arak-arakan pengiring jenazah dijaga sangat ketat. Sebanyak empat pleton dan satu kompi Brigadir Mobil dari Jakarta diterjunkan. Pasukan ini memperkuat sekitar 1.000 polisi dan anggota TNI asal Komando Distrik Militer Sikka yang berjaga sejak Sabtu lalu.Jenazah dimampirkan dulu ke rumah Anselmus da Silva, ayah angkat Dominggus. Selanjutnya jenazah dibawa ke Gereja Katedral St. Yoseph dan dikuburkan di makam keluarga Waidoko, Maumere.Sementara itu situasi di Atambua, Belu, yang sebelumnya rusuh, kamarin tampak tenang. Namun, aparat kepolisian masih mencari 165 dari 205 narapidana yang kabur dari penjara Belu. Mereka bisa kabur berkat massa penolak eksekusi Tibo yang berhasil membobol pintu penjara dan melepas para narapidana itu.JEMS DE FORTUNA