Muncul Belerang, Ikan di Telaga Ngebel, Ponorogo, Mabuk

Reporter

Selasa, 14 Februari 2017 19:33 WIB

Ilustrasi. nytimes.com

TEMPO.CO, Ponorogo - Ribuan ekor ikan air tawar yang dibudidayakan di Telaga Ngebel, Ponorogo, Jawa Timur, mabuk sejak Jumat, 10 Februari 2017. Ikan-ikan itu diduga keracunan belerang yang muncul dari dasar telaga. “Sudah sekitar 1 ton yang mabuk dan mati,” kata Soni Ariyanto, peternak ikan, Selasa, 14 Februari 2017.

Peternak ikan yang tergabung dalam tiga kelompok ternak terpaksa memanen lebih dini ikan nila, gurami, dan patin yang dibudidayakan di keramba. Mereka melakukannya untuk mengurangi risiko kerugian lebih besar. “Kami jual dengan harga murah,” ucap Soni. Ikan mabuk dengan usia 3-5 bulan itu dijual dengan harga Rp 25 ribu per kilogram.

Baca: Cerita Habibie, dari Soal Soeharto sampai Prabowo

Harga itu lebih rendah dibanding saat dipanen pada waktunya. Pada usia 6-9 bulan, harganya dipatok Rp 33-35 ribu per kg. Apabila dihitung seluruh biaya produksi, termasuk pembelian pakan dan tenaga, kerugian para peternak lebih besar.

Penduduk di sekitar telaga itu mengeluh. Suwarno, penduduk setempat, menuturkan, setiap kali fenomena itu terjadi, bau amis menyengat muncul dari telaga tersebut. “Peternak membuang ikannya di telaga dan menyebabkan bau tidak enak,” ucap tokoh masyarakat di sekitar danau wisata itu.

Baca juga: Polisi Sebut Tersangka Kasus Duit GNPF MUI sebagai Staf Bank

Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Aida Fitriani Miyasari mengatakan belerang memang kerap muncul di telaga itu. Hal itu karena dulu Telaga Ngebel merupakan gunung berapi, sehingga telaga itu mengandung sejumlah mineral, termasuk belerang. “Petugas kami sudah mengecek ke lokasi lagi. Hasilnya belum diinformasikan kepada saya,” tuturnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO




Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

19 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

46 hari lalu

Beijing Sepakati Anggaran Pemerintah Pusat dan Daerah Periode 2024

Sidang parlemen "Dua Sesi" Cina resmi ditutup dengan hasil akhir menyepakati anggaran pemerintah pusat dan daerah periode 2024, menerima laporan kerja

Baca Selengkapnya

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

26 Februari 2024

Pemda Diminta Koordinasi dengan Bulog Bantu Salurkan Beras SPHP

Penyaluran beras SPHP dimaksimalkan sebanyak 200 ribu ton per bulan untuk periode Januari-Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

23 Februari 2024

Pemerataan Dokter Spesialis Bisa Dimulai dari Dukungan Pemerintah Daerah

Ketua IDI Mohammad Adib Khumaidi mengatakan, pemerintah daerah berperan untuk pemerataan dokter spesialis

Baca Selengkapnya

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

17 Januari 2024

Pajak Hiburan 75 Persen Diatur dalam UU HKPD, Kemenkeu: untuk Kemandirian Daerah

Pajak hiburan termaktub dalam UU HKPD untuk penguatan pajak daerah, dan mendukung agar daerah bisa lebih mandiri.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

10 Januari 2024

Warga 1 Desa Dekat Gunung Lewotobi Diminta Mengungsi, Ada Sinar Api

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT dari Level III atau Siaga jadi Level IV.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

19 November 2023

Kepala Bapanas Minta Pemerintah Daerah Gencarkan Program Ketahanan Pangan

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh pemerintah daerah menggencarkan berbagai program ketahanan pangan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya